Beranda Daerah Kopidarad: Talkshow Santai yang Bikin Warga CFD Bojonegoro Tersentuh

Kopidarad: Talkshow Santai yang Bikin Warga CFD Bojonegoro Tersentuh

Fcbcb0ef 96c5 43c4 8291 1c8052cef360

BOJONEGORO – Minggu pagi (3/8/2025) di Alun-Alun Bojonegoro bukan sekadar rutinitas Car Free Day (CFD) biasa. Suasana yang biasanya hanya diisi aktivitas olahraga dan jalan santai mendadak lebih semarak dengan kehadiran panggung kecil bernama Kopidarad (Kongkow Inspiratif Dari Radio).

Sebuah ruang diskusi penuh inspirasi yang menjadi ajang bertemunya semangat kemerdekaan dan prestasi lokal.

Panggung Kopidarad berdiri tepat di depan Watu Semar, ikon kebanggaan kota Bojonegoro. Diselenggarakan oleh Forum Radio Bojonegoro (FRB), acara ini menyajikan talkshow inspiratif bersama tokoh-tokoh penting Bojonegoro, mulai dari pejabat pemerintahan hingga tokoh olahraga.

Acara dibuka dengan hangat oleh host Lia Yunita yang menyapa warga CFD yang lalu lalang. Tak lama kemudian, suasana makin hidup ketika Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah naik ke panggung untuk mengajak masyarakat memaknai kemerdekaan dengan kontribusi nyata, bukan sekadar upacara tahunan.

“Perjuangan tak akan terasa berat jika dilakukan dengan semangat. Mari kita isi kemerdekaan dengan aksi positif,” ujar Nurul.

Dalam diskusi itu, Nurul menegaskan komitmen Pemkab Bojonegoro dalam mendukung pengembangan olahraga daerah.

Salah satunya melalui hibah kepada KONI Bojonegoro yang kini membina 47 cabang olahraga, mulai dari usia dini hingga atlet berprestasi.

Kehadiran Ketua TP PKK Bojonegoro, Cantika Wahono, juga memberi warna tersendiri. Ia menekankan pentingnya mengenali potensi anak sejak dini, tidak hanya di bidang akademik, tapi juga non-akademik seperti olahraga.

“Kita bisa bangun rencana masa depan anak-anak sejak awal. Porprov adalah bukti bahwa anak-anak kita bisa bersinar di kancah provinsi,” jelasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua FRB, Pamor Paramyta Adhi, yang menyatakan bahwa Kopidarad bukan sekadar ajang nongkrong santai. Lebih dari itu, ini adalah forum membangun komunikasi aspiratif antara pemerintah dan masyarakat.

“Dulu Bojonegoro tidak dikenal, sekarang luar biasa. Lewat acara ini, kami ingin masyarakat semakin aktif dan kreatif,” kata Pamor.

Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Heri Widodo, ikut mempertegas pentingnya media, khususnya radio, sebagai sarana perjuangan. Jika dulu radio digunakan untuk menyuarakan kemerdekaan, maka sekarang radio menjadi corong kemajuan daerah.

Sorotan juga tertuju pada Ketua KONI Bojonegoro, Sahari, yang membeberkan capaian membanggakan di Porprov Jatim IX 2025.

Bojonegoro sukses meraih 8 emas, 20 perak, dan 29 perunggu, meningkat dari 7 emas di tahun 2023. Bojonegoro kini bercokol di peringkat 16 dari sisi perolehan emas, dan posisi 18 secara keseluruhan.

Sesi interaktif membuat acara makin seru. Beberapa warga seperti Priyanka dari Kauman dan Afid Zainudin, wali atlet catur, aktif bertanya tentang perhatian pemerintah terhadap atlet muda.

Nurul Azizah dengan lugas menjawab bahwa Pemkab telah menyiapkan anggaran reward dan pembinaan khusus bagi atlet berprestasi.

Penutup acara makin menyenangkan saat atlet catur lokal Bojonegoro ditantang duel oleh warga. Salah satunya Hari dari Kanor, yang mencoba peruntungan tapi harus mengakui kehebatan sang atlet.

“Saya pikir bisa menang, ternyata strateginya luar biasa,” ujarnya sambil tersenyum.

Kopidarad membuktikan bahwa memperingati kemerdekaan tak selalu harus megah. Cukup dengan ruang diskusi sederhana, masyarakat bisa terinspirasi, bersuara, dan terhubung dengan pembangunan daerah. (aj)