BOJONEGORO – Suasana spektakuler akan menyelimuti Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro, Kamis (17/7/2025), saat sebanyak 2.025 penari dari seluruh penjuru Bojonegoro tampil memukau dalam pertunjukan kolosal bertajuk Tari Kayangan Api Merah Putih.
Aksi megah ini bukan sekadar hiburan, tapi juga berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Ya, ribuan penari muda ini akan menorehkan sejarah, menjadi bagian dari pagelaran dengan jumlah penari terbanyak yang pernah membawakan Tari Kayangan Api.
Tarian ini merupakan simbol semangat kebangsaan yang menyala seperti api abadi Kayangan Api ikon alam khas Bojonegoro.
“Tari ini bukan sembarang tari. Ini tentang semangat, merah putih, dan kebanggaan Bojonegoro. Para penari sudah latihan intensif selama lima hari untuk menampilkan karya terbaik di hadapan ribuan mata,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama.
Dalam tarian ini, kain merah putih yang dikibarkan menggambarkan kobaran nasionalisme yang tidak pernah padam seperti api abadi Kayangan Api yang menjadi inspirasi utama tarian. Formasi dan koreografi pun dirancang membentuk komposisi simbolik yang menggugah semangat.
Tarian tersebut dibawakan oleh pelajar dari 106 sekolah tingkat SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA, serta 5 sanggar seni. Mereka dilatih oleh total 108 guru dan 2 siswa inti, yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan intensif pada 27–28 Mei lalu.
Pertunjukan monumental ini adalah bagian dari rangkaian Gebyar Puncak Hari Koperasi ke-78 Provinsi Jawa Timur, yang digelar di Bojonegoro selama 11 hari penuh mulai 17 Juli hingga 27 Juli 2025.
“Jumlah penari 2.025 orang menjadi simbol semangat baru di tahun 2025. Ini bukan sekadar angka, tapi harapan,” imbuh Welly.
Dengan latar Stadion Letjen H. Soedirman yang disulap menjadi panggung seni kolosal, pertunjukan ini dipastikan jadi magnet ribuan penonton.
Tak hanya mengukir sejarah, aksi ini menjadi simbol kebangkitan budaya lokal, sekaligus menjadi ajang unjuk diri bahwa generasi muda Bojonegoro siap bersinar di panggung nasional. (aj)