SURABAYA – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir dalam momen penting tingkat provinsi High Level Meeting Forum Investasi Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa 15 Juli 2025.
Dengan tema “Akselerasi Peningkatan Investasi untuk Menciptakan Lapangan Kerja”, acara ini mempertemukan jajaran kepala daerah, tokoh lembaga keuangan, hingga unsur TNI/Polri dalam satu forum strategis.
Bupati Setyo Wahono hadir didampingi oleh Kepala DPMPTSP Bojonegoro, Budiyanto, S.Pd., M.M. Kedatangan mereka menunjukkan komitmen kuat Bojonegoro dalam membuka pintu selebar-lebarnya bagi para investor sekaligus mendukung upaya Pemprov Jatim dalam mempercepat laju investasi.
Dalam forum tersebut, paparan dari Bank Indonesia mengungkapkan bahwa Kabupaten Bojonegoro kini masuk kategori GKS+ (Growth, Knowledge, and Sustainability Plus).
Label ini bukan tanpa alasan, Bojonegoro dinilai memiliki, PDRB tinggi namun daya saing masih bisa ditingkatkan, Kekuatan ekonomi signifikan tapi infrastruktur dasar masih perlu perbaikan, Daya saing berkembang, dengan potensi besar pada sektor pelayanan publik.
Dengan kata lain, Bojonegoro memiliki peluang emas untuk tumbuh sebagai pusat ekonomi baru asal mendapat dukungan regulasi dan investasi yang tepat sasaran.
Tak hanya soal potensi, jaminan keamanan juga jadi fokus utama. Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nanang Avianto, M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa kepolisian siap menjadi garda depan untuk menciptakan ekosistem investasi yang aman dan bebas gangguan.
“Kami siap mengawal seluruh proses investasi. Tak boleh ada premanisme, pungli, atau gangguan keamanan yang merusak iklim usaha,” tegasnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut memaparkan data yang menunjukkan kekuatan ekonomi provinsi ini. Dalam triwulan I tahun 2025, Jawa Timur menyumbang 25,11% terhadap ekonomi Pulau Jawa dan 14,42% terhadap perekonomian nasional. Capaian ini memperkuat posisi Jatim sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Acara ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Bersama Kepala Daerah se-Jawa Timur, termasuk Bupati Setyo Wahono. Deklarasi tersebut memuat komitmen kolektif untuk menciptakan iklim investasi yang ramah, inklusif, dan bebas dari praktik-praktik ilegal yang merugikan dunia usaha.
Bupati Setyo Wahono menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Bojonegoro sebagai destinasi utama investasi di wilayah barat Jawa Timur.
“Kami ingin investasi benar-benar menjadi penggerak utama penciptaan lapangan kerja, bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tapi untuk kesejahteraan masyarakat Bojonegoro secara menyeluruh,” ujarnya.
Dengan potensi besar dan semangat tinggi dari pemerintah daerah, Bojonegoro kini kian percaya diri menyongsong peran baru sebagai magnet investasi dan episentrum pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. (Prokopim)