Beranda Daerah Koper Hitam dan ASN Panik, KPK Geledah Gedung Pemkab Lamongan

Koper Hitam dan ASN Panik, KPK Geledah Gedung Pemkab Lamongan

5e312c19 d3f2 4772 9d0f 4a7601eef1a6

LAMONGAN – Suasana mencekam menyelimuti Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan pada Senin, 7 Juli 2025, saat tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan rahasia selama hampir 10 jam di lantai 7 kantor utama pemerintahan itu.

Mulai pukul 09.00 WIB, akses menuju lantai atas gedung langsung ditutup total. Pejabat sipil, wartawan, hingga staf biasa dilarang melintas. Tak satu pun informasi resmi keluar dari ruangan yang disulap jadi “zona sunyi.”

Namun drama sesungguhnya justru terjadi jelang pukul 19.00 WIB. Tepat pukul 18.57 WIB, sorotan kamera wartawan mengarah tajam ke sekelompok penyidik KPK yang menuruni tangga sambil membawa sebuah koper besar berwarna hitam.

Wajah-wajah mereka tertutup masker, sebagian menunduk menghindari sorotan media. Tak ada pernyataan, tak ada komentar, hanya keheningan yang mencurigakan.

Koper hitam misterius itu langsung dimasukkan ke bagasi mobil Toyota Innova Reborn L 1260 ACN, lalu kendaraan itu melaju kencang meninggalkan lokasi, menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Tak hanya koper yang bikin heboh. Seorang ASN pria, diduga salah satu pejabat penting, ikut keluar bersama rombongan KPK.

Sikapnya tergesa, menolak wawancara, dan langsung masuk mobil dinas tanpa sepatah kata, menambah kuat aroma kepanikan di balik dinding Pemkab.

Menurut sumber internal, ada 15 orang terlibat dalam operasi ini, termasuk auditor BPKP dan ahli dari ITB. Komposisi tim seperti ini biasanya hanya diturunkan untuk kasus besar yang berkaitan langsung dengan potensi kerugian negara.

Spekulasi pun menyeruak. Pemeriksaan diduga terkait kasus korupsi dalam proyek pembangunan gedung Pemkab Lamongan, isu yang sebenarnya pernah muncul dua tahun lalu, tapi tak kunjung terang.

Kini, setelah koper hitam itu dibawa keluar, pertanyaannya jadi lebih tajam,
Apakah KPK akhirnya menemukan bukti kuat? Siapa pejabat yang akan terseret?
Berapa besar kerugian negara yang tengah dihitung?

Sampai berita ini diturunkan, KPK belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun satu hal pasti, Lamongan sedang tidak baik-baik saja. (Bup)