Beranda Infotaiment Rumah Reyot Tak Lagi Menakutkan, Pramuka Turun Tangan Renovasi

Rumah Reyot Tak Lagi Menakutkan, Pramuka Turun Tangan Renovasi

Img 20250704 wa0022

BOJONEGORO – Semangat pengabdian dan gotong royong kembali ditunjukkan dalam Perkemahan Wirakarya Jawa Timur 2025 yang resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, yang juga menjabat sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Bojonegoro.

Berlokasi di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, kegiatan ini bukan sekadar ajang berkemah, tapi menjadi wujud nyata kepedulian Pramuka Jawa Timur terhadap masyarakat.

Perkemahan kali ini membawa misi sosial mulia: membangun dan merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga kurang mampu. Salah satu rumah yang direnovasi adalah milik Bapak Fatchul Huda, yang sekaligus menjadi lokasi pembukaan.

Dalam sambutannya, Nurul Azizah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya mendidik peserta menjadi pribadi yang berkarakter, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial seperti kepedulian, kerja sama, dan tanggung jawab.

“Melalui perkemahan ini, adik-adik Pramuka belajar tidak hanya tentang keberanian, tapi juga belajar menjadi bagian dari solusi atas persoalan sosial di sekitarnya,” ujarnya.

Perkemahan Wirakarya menjadi bukti nyata implementasi Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, khususnya dalam membantu sesama dan berkontribusi membangun masyarakat.

Ini sekaligus bentuk dukungan terhadap upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Sebanyak 143 titik kegiatan tersebar di berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur. Khusus di Bojonegoro, terdapat empat rumah yang dipugar, yakni milik Ibu Raswati – Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Ibu Mutmainah – Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Bapak Tafsir – Desa Sendangagung, Kecamatan Sumberrejo, Bapak Fatchul Huda – Desa Wedi, Kecamatan Kapas.

Proses verifikasi dan penentuan lokasi dilakukan melalui kerja sama antara Kwartir Daerah Jatim, Kwarcab Bojonegoro, serta pemerintah desa dan RT/RW setempat. Renovasi akan berlangsung selama 10 hari.

Tak hanya berdampak langsung pada penerima bantuan, kegiatan ini juga memberi pengalaman berharga bagi para peserta Pramuka. Mereka diajak untuk terlibat dalam pembangunan nyata, sekaligus belajar hidup mandiri dan bergotong royong dalam lingkungan masyarakat.

Pemkab Bojonegoro menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan sosial seperti ini sebagai bagian dari misi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. (aj)