LAMONGAN – Suasana menjelang perayaan 1 Suro di Lamongan mulai menghangat. Tapi bukan karena kerusuhan melainkan karena momen langka yang mempertemukan 21 perguruan silat dalam satu suara damai dan rukun.
Dalam Rapat Koordinasi Eksternal yang digelar Polres Lamongan di Gedung SKJ, Selasa (17/6/2025), hadir para tokoh penting dari unsur Forkopimda, TNI-Polri, Pemkab, serta seluruh ketua perguruan silat se-Lamongan.
Mereka sepakat menjaga kamtibmas agar bulan Suro tidak lagi dikaitkan dengan konflik antarsilat.
Momentum istimewa ini ditandai dengan pengukuhan Satgas Sentot Prawirodirjo, pasukan perdamaian yang terdiri dari perwakilan 21 perguruan silat di Lamongan.
Mereka mengikrarkan Maklumat Suro Aman dan Damai yang langsung ditandatangani dan dibacakan di depan Kapolres, Dandim, dan Sekda.
“Kita harus kikis budaya bentrok. Sinergi, kolaborasi, dan komunikasi adalah kuncinya,” tegas Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H.
Sekda Lamongan, Drs. Moh. Nalikan, juga menekankan pentingnya menjaga narasi damai di media sosial dan mencegah provokasi.
Ia mengimbau agar tidak ada konvoi, blokade jalan, atau pesta kembang api yang meresahkan masyarakat.
Dandim 0812/Lamongan Letkol Ketut Wira Purbawan menegaskan bahwa seluruh elemen harus siaga. Kewaspadaan ekstra dibutuhkan mengingat biasanya banyak rombongan dari luar daerah yang masuk tanpa koordinasi.
“Keselamatan warga dan ketertiban adalah prioritas,” ujarnya.
Ketua Harian IPSI Lamongan, Sujarno, mengungkap bahwa komunikasi intens telah dibangun hingga level kecamatan.
Dia menyebut beberapa potensi gangguan yang kerap muncul saat pengesahan anggota baru seperti rombongan liar dan gesekan antar massa akan dicegah bersama.
Acara ditutup dengan menyanyikan lagu “Padamu Negeri” dan sesi foto bersama seluruh peserta sebagai simbol kekompakan Lamongan menyambut Suro dengan damai. (Bup)