BOJONEGORO – Isu terkait PT Sata Tec Indonesia yang beroperasi di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur kembali memantik perhatian publik.
Kali ini datang dari Ghozali, seorang pegiat informasi Bojonegoro, yang menyoroti ketidakkonsistenan dalam pemberitaan seputar perusahaan tersebut.
Menurut Ghozali, pemberitaan yang beredar saat ini justru membingungkan masyarakat karena tidak disertai alasan logis dan akademis.
Ia menyayangkan adanya informasi yang terkesan menggiring opini, alih-alih memberikan edukasi.
“Media itu semestinya jadi penyambung lidah rakyat, bukan malah membingungkan publik. Pagi bilang A, sore berubah jadi B. Ini bukan edukasi, tapi pembodohan,” tegas Ghozali saat ditemui, Minggu (15/6/2025).
Ghozali mengingatkan agar para pewarta tetap profesional dan menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial, bukan sekadar mengejar sensasi.
Dia berharap informasi yang ditulis tidak berhenti di seremoni, tapi benar-benar menggali substansi dari persoalan.
“Kalau ada pernyataan dari narasumber, ya disampaikan secara utuh dan jujur. Jangan dimodifikasi untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.
Ghozali juga menyoroti pernyataan Kepala Desa Sukowati yang sebelumnya menyampaikan kekecewaan terhadap manajemen PT Sata Tec.
Namun, sayangnya, pernyataan itu tidak sepenuhnya tergambar dalam pemberitaan yang muncul.
Justru, ia menilai, ada kesan seolah-olah media tidak konsisten dan berputar-putar dalam pemberitaannya.
“Wartawan itu punya tanggung jawab moral. Kalau tidak hati-hati, pemberitaan bisa menyesatkan,” pungkas Ghozali.
Ia menutup komentarnya dengan harapan agar media di Bojonegoro tetap menjadi garda edukatif yang berpijak pada nilai-nilai kebenaran dan kepentingan publik, bukan sekadar menulis demi viralitas. (Gzl)
