Beranda Daerah Geopark Bojonegoro Diuji Tim Nasional, Targetnya Jadi Warisan Dunia UNESCO

Geopark Bojonegoro Diuji Tim Nasional, Targetnya Jadi Warisan Dunia UNESCO

Img 20250609 wa0015

BOJONEGORO – Bojonegoro kembali mencatat langkah besar menuju panggung dunia, Kabupaten yang terkenal dengan kekayaan alam dan budayanya ini tengah bersiap mendapatkan pengakuan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp).

Sebagai tahap penting menuju cita-cita tersebut, tim validasi dari Geopark Nasional Indonesia melakukan kunjungan resmi ke Bojonegoro dalam rangka revalidasi status Geopark Nasional.

Langkah ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari proses serius untuk memastikan bahwa Geopark Bojonegoro telah memenuhi standar dan kriteria geopark internasional yang ditetapkan oleh UNESCO.

Proses revalidasi menjadi pintu gerbang utama menuju pengakuan bergengsi sebagai UNESCO Global Geopark, sebuah gelar yang hanya diberikan kepada wilayah dengan kekayaan geologi luar biasa, dilestarikan melalui pendidikan, konservasi, dan pengembangan berkelanjutan.

Geopark adalah kawasan yang memiliki warisan geologi bernilai tinggi, baik dari sisi keindahan, keunikan, maupun pentingnya dalam ilmu kebumian.

Namun Geopark bukan hanya soal batu dan tanah, tetapi juga mencakup budaya lokal, ekowisata, kearifan lokal, serta pemberdayaan masyarakat.

Maka dari itu, pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark bukan hanya prestise, tapi juga peluang besar bagi pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Geopark Bojonegoro mencakup berbagai destinasi unggulan, seperti Kayangan Api di Temayang, struktur geologi unik di area Wonocolo yang dikenal sebagai “Texas-nya Bojonegoro”, hingga kekayaan budaya Samin dan Kampung Thengul di Margomulyo serta situs sejarah yang berpadu dalam satu harmoni alam dan manusia.

Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan Tim Validasi Geopark Nasional Indonesia, berbagai titik penting ditinjau untuk memastikan standar geopark telah dipenuhi.

Tim yang terdiri dari pakar geologi, perencana wilayah, hingga ahli pengembangan kawasan wisata ini tidak hanya memverifikasi keunikan geologi, tetapi juga melihat sejauh mana pengelolaan kawasan melibatkan masyarakat lokal, edukasi, hingga dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Bojonegoro tidak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga mampu mengelolanya secara berkelanjutan dan berkelas dunia.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan jajaran Pemerintah Daerah menyambut baik proses ini dan menegaskan komitmen penuh untuk mewujudkan Bojonegoro sebagai kabupaten yang bahagia, makmur, dan membanggakan.

Pengakuan UNESCO diharapkan menjadi pintu gerbang internasionalisasi Bojonegoro, memperkuat daya tarik wisata, serta membuka lebih banyak peluang kerja dan usaha bagi masyarakat.

Masyarakat pun ingin Bojonegoro tumbuh menjadi wilayah yang tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga mendunia dengan tetap menjaga jati diri lokal.

Dampak positif jika Geopark Bojonegoro Dldiakui UNESCO yaitu, daya tarik wisata meningkat signifikan, dukungan investasi sektor pariwisata dan konservasi, pemberdayaan UMKM lokal berbasis kearifan lokal, akses pelatihan, edukasi, dan jaringan internasional, kesempatan promosi global melalui UNESCO Global Geopark Network.

Dengan revalidasi ini, Bojonegoro tengah menapaki langkah penting untuk menjadikan geoparknya sebagai destinasi unggulan dunia, bukan sekadar tempat wisata, tetapi simbol dari harmoni alam, budaya, dan masyarakat lokal yang terus bergerak maju. (aj)