Beranda Infotaiment Wisata Keren di Gresik Utara: Ada Hutan Mangrove dan Kerang Hijau

Wisata Keren di Gresik Utara: Ada Hutan Mangrove dan Kerang Hijau

Img 20250608 wa0006

GRESIK – Siapa bilang Gresik cuma soal industri dan pelabuhan. Di bagian utara Kabupaten Gresik, tepatnya di Dusun Banyu Legi, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, ada sebuah tempat indah yang kini mulai mencuri perhatian wisatawan dan peneliti dari seluruh Indonesia.

Namanya BanyuUrip Mangrove Center (BMC) sebuah kawasan ekowisata yang memadukan keindahan alam, pesona pesisir, dan edukasi lingkungan dalam satu destinasi.

BMC bukan sekadar tempat jalan-jalan biasa. Di sini, pengunjung bisa menikmati keindahan hutan mangrove alami yang luas, beragam aktivitas wisata berbasis edukasi, hingga interaksi langsung dengan kehidupan masyarakat pesisir yang masih kental tradisinya.

BMC hadir sebagai bagian dari komitmen Desa Banyuurip untuk menjaga kawasan ekosistem esensial (KEE) mangrove yang menjadi penyangga kehidupan pesisir.

Di tempat ini, kamu bisa menyusuri muara sungai dengan perahu tradisional, melihat langsung aktivitas nelayan yang baru pulang melaut, atau bahkan ikut terjun langsung dalam panen kerang hijau bersama warga.

Tak hanya itu, area pembibitan mangrove di sini juga menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi para mahasiswa dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang rutin datang untuk melakukan riset lingkungan.

Selain vegetasi yang lebat, kawasan mangrove ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis burung, termasuk kawanan bangau putih yang eksotis.

Suara alam yang berpadu dengan angin laut dan suara riak air membuat suasana di BMC begitu menenangkan, cocok untuk healing dari penatnya kehidupan kota.

BMC tidak hanya menyuguhkan panorama alam. Di sini juga tersedia berbagai aktivitas wisata edukatif yang sayang dilewatkan, meliputi edukasi dan penanaman mangrove, membatik dengan pewarna alami dari mangrove, jogging track menyusuri hutan bakau, elepasan burung ke alam liar, kuliner dan olahan khas pesisir seperti kerupuk kopang, stik mangrove, sirup mangrove, hingga petis kopang.

Bahkan tersedia juga program Nandur Kenangan, yakni penanaman mangrove yang bisa diberi nama oleh pengunjung sebagai kenang-kenangan dan simbol kontribusi terhadap pelestarian alam.

Untuk menjangkau lokasi BMC, kamu hanya perlu berkendara selama sekitar 1 jam 11 menit dari Alun-alun Gresik ke arah utara, atau sekitar 38 km.

Akses jalan bisa dilalui kendaraan roda dua, roda empat, hingga mini bus. Meski terletak di kawasan pesisir, fasilitas di BMC terbilang lengkap, mulai dari area parkir luas, balai pertemuan, cafe dan musholla, jungle track, toilet dan gazebo, sentra kuliner dan oleh-oleh khas mangrove, spot selfie dan area edukasi.

Menariknya, BMC bukan dikelola oleh swasta besar, tapi langsung oleh warga melalui BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirta Bahagia, dengan payung hukum resmi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik.

Ini adalah contoh nyata bagaimana desa bisa mandiri lewat potensi alamnya, sekaligus mendorong wisata berkelanjutan.

Desa Banyuurip sendiri telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Resmi dengan potensi andalan berupa, hutan mangrove sebagai ekosistem penting, pusat budidaya kerang hijau, cafe mangrove, susur sungai, tracking dan wisata edukatif.

Untuk kamu yang penasaran, bisa cek info lengkap dan aktivitas seru di BMC lewat kanal resmi mereka:

Website: https://mangrovebanyuurip.blogspot.com/

Instagram: @banyuuripmangrovecenter

Facebook & YouTube: @banyuuripmangrovecenter. (aj)