Beranda Infotaiment Unik, Ratusan Kambing Dihias dan Diarak Warga Gresik Sebelum di Kurbankan

Unik, Ratusan Kambing Dihias dan Diarak Warga Gresik Sebelum di Kurbankan

Img 20250606 wa0043

GRESIK – Suasana menjelang Idul Adha di Kelurahan Sukodono, Kecamatan/Kabupaten Gresik, benar-benar berbeda. Kamis (5/6/2025), ribuan warga Kalitutup memadati sepanjang jalan utama di kawasan tersebut.

Bukan untuk menonton konser atau pawai artis, tapi demi menyaksikan tradisi unik yang kini jadi ikon lokal, arak-arakan kambing kurban bertajuk Culture and Tradition Eid Adha 2025.

Sudah tujuh tahun berjalan, tradisi ini rutin digelar setiap H-1 Idul Adha dan semakin meriah dari tahun ke tahun.

Tahun ini, lebih dari 300 peserta ikut berpartisipasi, menampilkan kambing-kambing yang dihias kreatif dengan berbagai tema, mulai dari karakter kartun, nuansa budaya, hingga simbol perjuangan peternak.

Parade berlangsung seru sepanjang rute sejauh satu kilometer, melewati Jl. KH Hasyim Asy’ari – Jl. Sindujoyo – Jl. Samanhudi – Jl. KH Kholil.

Warga dari segala usia tumpah ruah di sepanjang jalan, menikmati hiburan yang penuh warna sekaligus sarat makna budaya.

Tapi tradisi ini bukan cuma soal hiburan. Melalui kegiatan ini, masyarakat Kalitutup ingin mengangkat kembali semangat gotong royong dan menghidupkan sektor peternakan, khususnya kambing, yang selama ini dianggap sepele.

Bahkan, Dinas Pertanian Gresik secara langsung hadir memberikan dukungan serta pesan khusus bagi generasi muda.

“Peternakan kambing itu punya potensi besar, apalagi jelang Idul Adha. Anak muda harus mulai melihat ini sebagai peluang emas, bukan sekadar pekerjaan tradisional,” kata perwakilan Dinas Pertanian.

Plt. Bupati Gresik, Asluchul Alif, yang ikut hadir di tengah keramaian, juga menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga dan dampak positif acara ini.

“Tradisi seperti ini adalah bukti bahwa budaya bisa menjadi jembatan antara kebersamaan, ekonomi, dan kreativitas. Ini bukan hanya pelestarian budaya, tapi juga pembuka arah baru bagi peternakan rakyat,” ujar Alif dengan antusias.

Banyak peserta parade berasal dari kelompok peternak lokal yang menjadikan momen ini sebagai ajang promosi. Dengan menghias kambing dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas, mereka sekaligus menunjukkan kualitas ternak yang siap jadi pilihan utama di musim kurban.

Tak heran jika tradisi ini mulai dilirik sebagai wisata budaya tahunan yang punya potensi ekonomi sekaligus edukatif. Dari budaya, tumbuh harapan. Dari kambing, muncul semangat baru untuk Gresik yang lebih mandiri. (Fs)