Beranda TNI/POLRI Polres Bojonegoro Guyur Daging Kurban ke Warga, Pondok dan Media

Polres Bojonegoro Guyur Daging Kurban ke Warga, Pondok dan Media

Img 20250606 wa0040

BOJONEGORO – Semangat berbagi di Hari Raya Idul Adha 1446 H benar-benar terasa di jajaran Polres Bojonegoro. Dalam momentum penuh makna ini, Polres menyalurkan sebanyak 51 hewan kurban yang terdiri dari 20 ekor sapi dan 31 kambing, untuk warga, pondok pesantren, masjid, mushola, awak media, hingga mitra Kepolisian.

Penyaluran dimulai usai pelaksanaan Sholat Idul Adha pada Jumat pagi (6/6/2025), yang digelar di halaman GOR Polres Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, SH, SIK, M.Si, secara simbolis menyerahkan hewan kurban kepada perwakilan penerima, disaksikan oleh Wakapolres, para pejabat utama (PJU), anggota Polres, dan Bhayangkari.

“Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga tentang bagaimana kita menyebarkan empati dan kasih sayang ke sesama. Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran Polri tak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga mitra sosial,” ungkap Kapolres AKBP Mario di sela acara.

Ia menegaskan bahwa momen Idul Adha harus dimaknai sebagai momentum memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat.

Dengan berbagi daging kurban, diharapkan bisa mempererat tali silaturahmi, khususnya dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta mitra Polri lainnya.

Salah satu pengurus Pondok Pesantren Al Rosyid, Kecamatan Dander, mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang diterima.

Menurutnya, langkah Polres Bojonegoro sangat menyentuh dan mencerminkan kepedulian tinggi terhadap sesama.

“Kegiatan seperti ini membuat masyarakat semakin percaya dan dekat dengan kepolisian. Ini bentuk nyata bahwa Polri tidak hanya hadir saat ada masalah, tapi juga di momen berbagi seperti Idul Adha,” ujar sang pengurus.

Polres Bojonegoro berharap kegiatan kurban ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus berjalan, tak hanya saat Idul Adha, tapi juga di berbagai momentum sosial lainnya.

“Kurban ini bukan hanya soal daging, tapi soal nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas yang harus terus kita hidupkanP,” tutup AKBP Mario. (aj)