Beranda Daerah Bupati Wahono dan Wabup Nurul Tancap Gas, Ini 8 Gebrakan Dahsyat dalam...

Bupati Wahono dan Wabup Nurul Tancap Gas, Ini 8 Gebrakan Dahsyat dalam 100 Hari Kerja

Img 20250530 wa0049

BOJONEGORO – Tepat 100 hari sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah menunjukkan bahwa komitmen mereka bukan hanya janji kampanye.

Dalam waktu singkat, duet pemimpin baru ini sukses menyalakan semangat perubahan lewat delapan quick win yang langsung dirasakan masyarakat.

Visi besar “Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan” bukan lagi impian tapi mulai terasa nyata di lapangan.

Dengan wilayah seluas 419 desa dan 11 kelurahan, tantangan bukan hal sepele. Tapi, Bupati Wahono dan Wabup Nurul justru menjadikan tantangan itu sebagai bahan bakar untuk bergerak lebih cepat.

Mereka langsung tancap gas dengan strategi terukur dan semangat gotong royong. Hasilnya, tingkat kepuasan publik tembus 77,5% dan Bojonegoro masuk 5 besar SDM terbaik se-Jatim versi The Republic Institute.

1. SAPA BUPATI dan Medhayoh: Pemerintahan yang Dekat dan Responsif

Melalui program SAPA BUPATI dan Medhayoh, Bupati menyapa langsung masyarakat. Mulai dari keluhan soal sampah, pupuk, sampai limbah tahu pun langsung ditindak. Bahkan, warga bisa menyampaikan keluhan lewat WhatsApp pribadi Bupati.

Tak hanya itu, Bojonegoro juga gencar meningkatkan pelayanan publik berbasis digital dengan SPBE, mendorong efisiensi dan transparansi yang makin terasa.

2. GAYATRI dan Kawan-Kawan: Solusi Kreatif Turunkan Kemiskinan

Melalui program GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), warga prasejahtera di 16 desa diberdayakan untuk beternak ayam petelur. Menggandeng ExxonMobil Cepu Ltd, program ini menyasar pasar telur yang masih terbuka 70%.

Tak cukup sampai di situ, ada juga program ternak lele, domba sejahtera, bantuan RTLH, sambungan listrik gratis, dan santunan via BPJS Ketenagakerjaan.

Petani pun tak luput dari perhatian, mulai dari normalisasi embung, pupuk subsidi, hingga teknologi drone sprayer untuk pemupukan.

3. BUMD Diberi Nyawa Baru

BUMD Bojonegoro kini bukan hanya papan nama. Dana abadi pendidikan, dukungan sektor pangan, hingga pendirian BRIDA menjadi bukti keseriusan pemkab menghidupkan peran strategis BUMD demi masa depan.

4. Air Bersih untuk Semua

Daerah rawan kekeringan kini mulai lega berkat Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH). Selain itu, kerja sama dengan BBWS dan deteksi sumber air baru lewat teknologi geolistrik makin memperkuat ketahanan air Bojonegoro. Target 25.000 sambungan PDAM pun tengah dikejar!

5. Pendidikan Merata, Akses Mudah

Dari beasiswa 10 sarjana per desa, sekolah pamong praja pertama di Indonesia, hingga program kejar paket B dan C, semuanya digenjot demi mengurangi angka putus sekolah dan memperluas akses pendidikan berkualitas.

6. Layanan Kesehatan Naik Level

RSUD Sosodoro kini punya Pusat Layanan Jantung Terpadu. Warga tak perlu jauh-jauh ke Surabaya atau Jakarta. Layanan kesehatan digital juga makin canggih dengan SATELIT, WASIAT, hingga cek kesehatan gratis.

7. Bojonegoro Hijau: Satu Desa Satu Bank Sampah

Program SDSB (Satu Desa Satu Bank Sampah) dan target 20% ruang terbuka hijau diwujudkan lewat hutan kota dan gerakan tanam pohon massal. Bojonegoro bersih, hijau, dan sehat jadi visi yang mulai terwujud.

8. Tata Kelola Pemerintahan yang Adil dan Inklusif

Lebih dari 4.000 honorer resmi diangkat menjadi PPPK, terbanyak se-Indonesia. Pemkab juga terus berbenah dalam struktur organisasi dan penguatan koordinasi pusat-daerah untuk percepatan pembangunan.

Infrastruktur Tetap Jadi Prioritas

Meski tak masuk quick win, pembangunan tetap jalan terus. Ruas kabupaten sudah 93% mantap, sisanya dituntaskan 2025-2026. Desa pun mendapat sokongan lewat BKKD untuk pembangunan jalan antar wilayah.

Pada peringatan 100 hari kerja, Bupati dan Wabup tampil dengan baju biru muda yang dulu mereka kenakan saat kampanye. Sebuah pesan simbolis janji itu bukan sekadar ucapan, tapi tanggung jawab yang terus dipegang.

Bojonegoro kini menatap masa depan dengan semangat baru. Trust, hope, dan coalition building jadi fondasi utama. Pemerintah, warga, pelaku usaha, dan akademisi bersatu dalam satu barisan untuk membangun Bojonegoro yang lebih membanggakan.

“Bojonegoro bukan soal saya dan Bu Wabup. Ini tentang kita semua. Mari terus bergandengan tangan,” ujar Bupati Bojonegoro Setyo Wahono. (aj)