BOJONEGORO – Pemandangan mengganggu terlihat di sepanjang jalan nasional Babat–Bojonegoro, tepatnya di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sampah rumah tangga, buah-buahan busuk, hingga ranting pohon dibiarkan menumpuk tanpa penanganan yang jelas, kondisi ini semakin memprihatinkan.
Tak hanya mencemari pandangan, tumpukan sampah ini juga menimbulkan bau menyengat yang membuat warga sekitar tidak nyaman.
Bahkan, potensi gangguan kesehatan mulai menghantui dari penyebaran penyakit hingga pencemaran lingkungan.
Yang jadi sorotan, meskipun keluhan sudah berulang kali disampaikan warga, hingga kini belum ada langkah nyata dari Pemkab Bojonegoro maupun dinas terkait untuk menangani masalah ini.
Warga pun mulai bertanya-tanya, apakah ini karena kurangnya anggaran, tenaga, atau justru kurangnya kepedulian.
“Kondisinya sudah lama seperti ini, tapi belum ada penanganan. Baunya menyengat, apalagi saat cuaca panas,” ungkap Yatmini salah satu warga sekitar, Jumat (30/5/2025).
Sampah yang dibiarkan menumpuk di jalur vital seperti ini jelas bukan hanya soal estetika. Ini adalah bom waktu masalah kesehatan dan lingkungan.
Polusi udara, pencemaran air, hingga berkembangnya sarang penyakit bisa terjadi kapan saja jika tidak segera ditangani.
Warga berharap, pemerintah daerah dan dinas kebersihan segera turun tangan. Sudah waktunya Pemkab Bojonegoro menunjukkan aksi nyata, bukan sekadar janji.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat di Sraturejo maupun wilayah Bojonegoro lainnya.
Ayo, jangan biarkan Sraturejo jadi tempat sampah terbuka. Saatnya bergerak, bukan hanya melihat. (aj)