BOJONEGORO – Posyandu Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, terus menunjukkan gebrakannya, tak main-main, posyandu ini berhasil menembus 5 besar Posyandu terbaik se-Jawa Timur dan kini bersiap melaju ke tingkat nasional.
Capaian luar biasa ini bukan tanpa alasan. Didampingi langsung oleh TP Posyandu Kabupaten Bojonegoro, berbagai inovasi telah dikembangkan, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga ketahanan pangan.
Saat menerima kunjungan dari Tim Pendamping Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Balai Desa Sukowati, Selasa (26/5/2025), Ketua TP Posyandu Bojonegoro Cantika Wahono menekankan pentingnya mengembangkan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Posyandu.
Ia mendorong setiap desa tak hanya menjalankan layanan dasar, tapi juga menyuguhkan inovasi dan dokumentasi yang rapi.
“Inovasi itu kunci! Kita harus unggah semua kegiatan ke website desa sebagai bukti dan inspirasi,” ujar Cantika.
Posyandu ini bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bojonegoro, menghadirkan mobil perpustakaan keliling hingga program literasi digital untuk anak-anak.
Tak hanya itu, taman bermain, kelompok belajar, dan TK juga tersedia. Anak-anak rutin diminta membawa buku cerita dua minggu sekali untuk menumbuhkan budaya membaca sejak dini.
“Yang penting anak-anak kenal buku dulu. Nanti lama-lama jadi suka dan terbiasa,” jelas Endri, Ketua TP Posyandu Sukowati.
Setiap rumah diajak menanam cabai, tomat, dan terong. Ditambah lagi, tersedia taman toga yang dipenuhi tanaman herbal untuk kebutuhan obat alami sehari-hari.
Posyandu ini punya layanan khusus untuk remaja di akhir pekan, dan warga disabilitas rutin dikunjungi setiap bulan. Semua pelayanan berbasis inklusi sosial agar semua warga merasakan manfaat.
Tak hanya fokus pada layanan dasar, Posyandu ini juga tanggap terhadap isu keamanan lingkungan, seperti pengamanan jalan nasional di sekitar gang keluar desa. Selain itu, dua mobil siaga desa siap siaga untuk kebutuhan darurat warga.
Ada pula program Ngopi Bareng tiap bulan untuk mendengarkan langsung suara warga. Dan yang menyentuh, desa juga mengalokasikan santunan kematian Rp 500.000 bagi warga Sukowati yang meninggal.
PAM Desa bekerja sama dengan BUMDes, dan adanya embung membuat pengairan sawah lebih lancar. Semua bergerak saling dukung demi kemajuan bersama.
Menurut Yoso Susriarto, Tim Penilai SPM Bidang Pendidikan Jatim, dari 27 posyandu terbaik se-Jatim, Sukowati terpilih jadi 5 besar. Kini, posyandu ini sedang dipersiapkan untuk dilombakan di tingkat nasional.
“Posyandu Sukowati ini luar biasa. Kami diminta langsung oleh Ketua TP PKK Jatim, Ibu Arumi Bachsin, untuk mendampingi mereka secara khusus,” ungkapnya.
Yoso menambahkan, tim juri pusat akan datang langsung untuk menilai 6 SPM. Karena itu, penguatan inovasi di setiap bidang sangat penting agar Posyandu Sukowati bisa jadi juara nasional.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pelayanan maksimal, Posyandu Desa Sukowati benar-benar menjadi teladan. Bukan hanya bagi Bojonegoro, tapi juga seluruh Jawa Timur. (aj)