BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menorehkan gebrakan besar di bidang kesehatan. Dalam rangka mewujudkan program prioritas 100 hari kerja, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah resmi meluncurkan empat inovasi digital layanan kesehatan di Puskesmas Balen pada Rabu (28/5/2025).
Acara ini berlangsung meriah dan penuh antusias, dihadiri berbagai tokoh penting seperti Ketua TP PKK, Forkopimda, para camat se-Kabupaten Bojonegoro, serta stakeholder lainnya.
Empat program unggulan yang diluncurkan meliputi:
SATELIT (Saluran Telemedicine Puskesmas Terintegrasi) – layanan konsultasi, pengaduan, hingga pendaftaran cek kesehatan cukup lewat WhatsApp untuk 35 Puskesmas.
WASIAT (WhatsApp Integrasi Antrian Online Rumah Sakit) – daftar ke empat RSUD kini cukup lewat satu nomor WhatsApp saja. Cepat, praktis, dan tanpa antre.
SIGAP Plus & Emergency Button (PSC 119 Terintegrasi) – layanan gawat darurat terhubung langsung dengan BPBD dan Damkar untuk respon kilat pada kecelakaan, kebakaran, dan bencana.
CKG (Cek Kesehatan Gratis) – program deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan GRATIS untuk semua usia, dari bayi hingga lansia.
Yang bikin salut, sejak Februari 2025, lebih dari 4.200 warga sudah memanfaatkan layanan CKG ini. Pemerintah juga mendorong ASN ikut serta sebagai contoh nyata. Bahkan Bupati tengah menyiapkan edaran resmi untuk mendorong partisipasi aktif dari semua instansi.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan pentingnya kesehatan sebagai pondasi utama pembangunan SDM.
“Cek kesehatan gratis ini adalah kado istimewa untuk warga Bojonegoro. Ayo manfaatkan semaksimal mungkin demi masa depan yang lebih sehat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemkab Bojonegoro juga menunjukkan keseriusan memberantas TBC. Bupati dan rombongan menyempatkan kunjungan ke dua warga pengidap TBC yang kini dalam tahap pemulihan, menunjukkan komitmen nyata pada pendekatan personal dan keberpihakan pada masyarakat kecil.
Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menambahkan, program kesehatan jadi salah satu dari delapan bidang prioritas yang dikebut Pemkab dalam 100 hari pertama.
“Capaian seperti Universal Health Coverage (UHC), transformasi RSUD Sosodoro jadi kelas A, serta program Bojonegoro Bebas TBC jadi bukti nyata,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan pun menegaskan bahwa transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal keadilan layanan dan hak dasar warga.
“Kini layanan bisa diakses dari rumah, sekolah, bahkan dari HP. Ini bentuk nyata komitmen kami,” ucapnya.
Sebagai penutup, Bupati dan jajaran ikut serta dalam pemeriksaan kesehatan bersama masyarakat.
Agenda berlanjut dengan kunjungan ke pasien rawat inap di Puskesmas Balen, membuktikan bahwa pemimpin pun turun langsung melihat hasil di lapangan.
Dengan sinergi semua pihak, transformasi kesehatan digital di Bojonegoro bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata menuju masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. (aj)