BOJONEGORO – Langkah berani dilakukan Pemkab Bojonegoro demi menjamin pendidikan inklusif untuk semua. Bekerja sama dengan PD ‘Aisyiyah Bojonegoro, pemerintah daerah siap membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) khusus di bidang pendidikan.
Langkah strategis ini dibahas dalam Miniloka Pengembangan ULD Pendidikan yang digelar dua hari di Creative Room, Gedung Pemkab Bojonegoro.
Pj Sekda Bojonegoro, Andik Sudjarwo, mewakili Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, menyampaikan bahwa pembentukan ULD merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah dalam memajukan pendidikan yang ramah dan setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
“Mulai tahun ajaran baru, ULD harus sudah terbentuk. Kita kerja cepat, kerja tepat,” tegasnya, Selasa (27/5/2025).
Andik juga mengungkapkan program nyata yang telah dijalankan, yakni penyediaan angkutan pelajar gratis bagi siswa disabilitas di 13 lembaga pendidikan.
Program ini disambut antusias dan akan terus dilanjutkan karena terbukti membangkitkan semangat anak-anak untuk terus bersekolah.
Tak hanya itu, Pemkab juga membuka peluang bagi penyandang disabilitas berkompetensi untuk menjadi ASN. Ini adalah wujud komitmen menciptakan kesetaraan dalam segala aspek, termasuk pemerintahan.
Sementara itu, Siti Nur Hayati dari PD ‘Aisyiyah menambahkan bahwa sejak 2022, pihaknya terus mengawal isu inklusi. Kini fokus utama adalah mendorong terbentuknya ULD di sektor pendidikan.
“Kami sangat bersyukur difasilitasi untuk mewujudkan ini. Semoga dalam waktu dekat, Bojonegoro sudah punya ULD pendidikan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.
Miniloka ini dihadiri banyak pihak, mulai dari Cabdindik, Bappeda, Bagian Hukum, Kemenag, Dinkes, Dinsos, RSUD, PPDI hingga para stakeholder penting lainnya.
Semua bersatu demi satu tujuan pendidikan yang adil dan inklusif untuk seluruh anak Bojonegoro. (aj)