Beranda Daerah Musim Kemarau Tak Lagi Menakutkan, Ini Solusi Cerdas Bojonegoro Atasi Kekeringan

Musim Kemarau Tak Lagi Menakutkan, Ini Solusi Cerdas Bojonegoro Atasi Kekeringan

Img 20250527 wa0011

BOJONEGORO – Suasana penuh suka cita menyelimuti warga Desa Bareng, Kecamatan Sekar. Pasalnya, kini mereka tak perlu lagi khawatir saat musim kemarau tiba.

Program Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) dari Pemkab Bojonegoro resmi hadir dan langsung dirasakan manfaatnya oleh warga.

Program ini menjadi salah satu langkah nyata dari 100 hari kerja Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, sekaligus bentuk perhatian terhadap persoalan mendasar yang kerap dihadapi masyarakat pelosok kekurangan air bersih.

Dalam kunjungannya, Senin 26 Mei 2025, ke Desa Bareng, Ketua TP PKK Bojonegoro, Dr. Hj. Cantika Wahono, secara langsung memantau kondisi alat IPAH yang sudah terpasang. Warga pun menyambut dengan penuh antusias dan rasa syukur.

Menurut Cantika, beberapa waktu terakhir hujan turun cukup merata di wilayah Bojonegoro.

“Ini saat yang tepat untuk memaksimalkan pemanenan air hujan. Toren 1.200 liter sudah bisa menampung dan menyaring air hujan untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Program IPAH ini menjadi bagian dari quick win Pemkab Bojonegoro. Di Kecamatan Sekar, sudah ada sembilan titik awal yang dipasang IPAH, dan rencananya akan menyusul titik-titik lainnya yang memiliki kebutuhan serupa.

Camat Sekar, Sahlan, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Pemkab yang terus bergerak cepat menghadirkan solusi.

“Tiga desa di Sekar sudah mendapat manfaat IPAH, yakni Desa Bobol, Bareng, dan Miyono. Ini luar biasa,” ucapnya.

Purwoko, warga Desa Bareng, merasa sangat terbantu. Ia bahkan menyebut IPAH seperti “penyelamat” saat kemarau.

“Terima kasih kepada Pemkab, Unigoro, dan PT ADS. Saat musim kemarau, air bersih sangat sulit, sekarang kami jauh lebih tenang,” ujarnya.

Sri Susilowati, warga lainnya, juga berbagi kebahagiaannya. “Air dari IPAH ini sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari keluarga saya. Rasanya seperti dapat anugerah dari langit,” ujarnya haru.

Dengan hadirnya IPAH, Bojonegoro membuktikan bahwa pemerataan kesejahteraan bukan sekadar janji.

Akses air bersih kini tak lagi hanya milik kota, tapi juga menyentuh desa-desa terpencil yang selama ini haus akan perhatian. (aj)