BOJONEGORO – Menjelang perayaan Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan dan kesehatan daging kurban.
Melalui talkshow interaktif bertajuk “Konsumsi Daging yang Aman dan Sehat” di SAPA! Malowopati FM, Jumat (23/05/2025), dua dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), drh. Aulia Insani dan drh. Rizky Pamwidya, berbagi ilmu seputar kurban.
Dalam talkshow yang dipandu Lia Yunita ini, drh. Aulia menjelaskan pentingnya memilih hewan kurban yang sehat dan memperlakukan daging dengan benar. Ada tiga kunci utama agar daging kurban aman dikonsumsi.
Hewan harus sehat, cukup umur, bebas penyakit dan cacat.
Penyembelihan sesuai syariat Islam, menjaga kebersihan dan kehigienisan.
Penanganan pasca sembelih yang higienis, mulai dari pemotongan, penyimpanan hingga distribusi.
“Kalau daging tidak ditangani dengan bersih, bisa tercemar bakteri berbahaya seperti E. coli atau Salmonella, yang bisa memicu masalah kesehatan,” ujar drh. Aulia.
Ia juga memberi panduan pengolahan daging yang tepat: rebus daging dengan air mendidih selama 30 menit untuk membunuh bakteri. Simpan di lemari es suhu 23°C untuk dua hari, atau di freezer hingga satu tahun. Potong sesuai kebutuhan sebelum disimpan agar tidak mudah terkontaminasi saat dikeluarkan kembali.
Sementara itu, drh. Rizky menekankan pentingnya memilih hewan kurban dengan teliti. “Pilih yang aktif, tidak kurus atau lesu, dan cek lubang hidung, mata, hingga dubur pastikan tidak ada cairan aneh,” jelasnya.
Hal ini penting untuk mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat merebak. Rizky menegaskan bahwa vaksinasi hewan rutin telah dilakukan di seluruh kecamatan Bojonegoro.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk membeli hewan dari tempat yang diawasi petugas kesehatan hewan.
“Jangan sungkan tanya ke penjual soal riwayat kesehatan hewannya,” imbaunya.
Sebagai penutup, Rizky juga membagikan tips memilih daging segar di pasar: cari yang merah segar, tidak berlendir, tidak amis berlebihan, serta dipisahkan dari jeroan. Kebersihan lapak penjual juga wajib diperhatikan.
Dengan bekal informasi ini, masyarakat diharapkan bisa berkurban dengan tenang dan menikmati daging yang aman serta sehat untuk keluarga. (aj)