PAPUA BARAT – Memasuki hari kelima pasca bencana banjir bandang dan longsor di Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, upaya pencarian dan evakuasi korban terus dikebut oleh tim gabungan, meski kondisi cuaca dan medan ekstrem menjadi tantangan besar, Rabu (21/5/2025).
Sebanyak 112 personel gabungan dikerahkan, terdiri dari anggota Polres Pegunungan Arfak, TNI Kodim 1812/Pegaf, Basarnas, BPBD Provinsi dan Kabupaten, serta Polda Papua Barat.
Tim dibagi dalam empat formasi utama, dua tim pencari, satu tim evakuasi, dan satu tim pemantau cuaca.
Pagi hari, Kapolres Pegaf Kompol Bernadus Okoka memimpin apel dan memberikan arahan penting terkait strategi penyisiran korban.
Keselamatan tim dan koordinasi antar lembaga menjadi prioritas mengingat kondisi lokasi rawan longsor susulan.
Sementara itu, Karo Ops Polda Papua Barat Kombes Pol Bagiyo Hadi Kurniyanto bersama Dandim 1812/Pegaf Letkol Czi Indra Dhanu Abidin dan Kapolres Pegaf turut turun langsung ke lokasi terdampak.
Tinjauan ini menunjukkan kuatnya sinergi TNI-Polri dalam merespons bencana secara cepat dan terpadu.
Drone milik Basarnas mendeteksi adanya potensi longsor lanjutan, sehingga pencarian dilakukan secara terbatas di zona aman.
Satu unit excavator mulai dioperasikan hati-hati untuk menggali material longsor.
Kabar haru datang pukul 12.30 WIT, saat tim Ditreskrimsus Polda Papua Barat menemukan satu korban meninggal tertimbun.
Jenazah segera dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh Tim DVI.
Dengan penemuan ini, total korban yang ditemukan menjadi 10 orang, dari 19 orang yang dilaporkan hilang.
Masih ada 9 korban dalam pencarian. Namun, pencarian terpaksa dihentikan sementara pukul 13.30 WIT akibat hujan deras yang kembali mengguyur lokasi.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung penuh operasi kemanusiaan ini.
“Kami terus berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD untuk memastikan pencarian berjalan aman dan efektif,” tegasnya.
Meski dihadapkan pada medan sulit, curah hujan tinggi, dan risiko longsor lanjutan, semangat tim gabungan tak pernah luntur.
Dengan dedikasi tinggi, mereka terus berjuang menyelamatkan nyawa dan memberi harapan bagi keluarga korban di Pegunungan Arfak.
Proses identifikasi korban oleh Tim DVI masih terus berlangsung, termasuk terhadap 3 jenazah yang dievakuasi sejak malam sebelumnya. (Hen)