Beranda Daerah Belajar dari Bojonegoro, Kutai Kartanegara Tiru Dana Abadi Pendidikan

Belajar dari Bojonegoro, Kutai Kartanegara Tiru Dana Abadi Pendidikan

Img 20250520 wa0006

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan lintas generasi. Salah satu terobosan strategis yang kini tengah digodok adalah pembentukan Dana Abadi Pendidikan, dengan alokasi fantastis hingga Rp 3 triliun.

Langkah ini tak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini, tapi juga menjamin keberlanjutan pendidikan bagi anak cucu Bojonegoro di masa mendatang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah, saat menerima kunjungan kerja Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah, bersama rombongan, pada Senin (19/5/2025) di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro.

Menurut Bupati Wahono, Bojonegoro saat ini memiliki kekuatan fiskal yang bersumber dari pendapatan sektor minyak dan gas bumi.

Namun, ia menyadari bahwa sumber daya ini bersifat terbatas dan tidak bisa terus diandalkan. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan daerah harus dirancang untuk berkelanjutan.

“Pendapatan migas ini bisa habis kapan saja. Maka, untuk menjamin kelangsungan pendidikan dan pembangunan jangka panjang, kami bentuk dana abadi pendidikan sebagai warisan antar-generasi,” tegasnya.

Bupati menjelaskan bahwa pembentukan dana abadi ini membutuhkan sinergi berbagai pihak, termasuk DPRD, tokoh masyarakat, akademisi, dan stakeholder lainnya. Sejumlah forum group discussion (FGD) telah digelar untuk menyamakan persepsi dan menyusun kerangka hukum yang kuat.

Pemkab Bojonegoro menargetkan dana abadi ini mencapai Rp 3 triliun, yang akan direalisasikan bertahap:

Tahun pertama: Rp 500 miliar

Tahun kedua: Rp 750 miliar

Tahun ketiga: Rp 750 miliar

Tahun keempat: Rp 500 miliar

Tahun kelima: Rp 500 miliar

Dana ini akan difokuskan pada sektor pendidikan, antara lain melalui program beasiswa scientist, 10 sarjana 1 desa, beasiswa tugas akhir, hingga beasiswa Gus dan Ning.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menambahkan, bahwa saat ini regulasi dalam bentuk peraturan daerah (Perda) sudah difasilitasi oleh Gubernur Jawa Timur, meski masih ada beberapa koreksi teknis. Ia berharap perda ini segera rampung agar implementasi dana abadi bisa dimulai sesuai rencana.

Kunjungan kerja Pemkab Kutai Kartanegara ini menjadi bukti bahwa langkah inovatif Bojonegoro mulai menjadi rujukan daerah lain.

Bupati Kutai Kartanegara Edy Damansyah mengaku terinspirasi dengan model pengelolaan dana abadi pendidikan Bojonegoro yang dianggap bisa diterapkan di daerahnya yang juga kaya sumber daya alam.

“Kami ingin belajar dari Bojonegoro, dari sisi kebijakan hingga proses teknis asistensi ke pemerintah pusat dan Kementerian Keuangan,” ungkapnya.

Dengan semangat kolaborasi dan visi pembangunan jangka panjang, Pemkab Bojonegoro berharap dana abadi pendidikan ini bisa menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi unggul Bojonegoro yang cerdas, berdaya saing, dan siap menjawab tantangan zaman. (aj)