BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur.
Kali ini, melalui pelatihan kepemimpinan yang dirancang khusus bagi pejabat pengawas eselon IV. Pelatihan ini digelar sebagai jawaban atas tantangan zaman yang terus berkembang dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks.
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VII resmi dibuka pada Senin, 19 Mei 2025, di Ruang Angling Dharma, Pendopo Malowopati Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir langsung membuka kegiatan dan menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari strategi besar dalam mencetak pemimpin birokrasi yang berintegritas dan mampu membawa perubahan nyata di lingkungan kerjanya.
“Saya mengapresiasi penuh kegiatan ini. Ini bukan sekadar pelatihan, tapi proses membentuk pemimpin masa depan yang mampu menjadi motor penggerak perubahan,” tegas Bupati Wahono dalam sambutannya.
Dia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan fokus peserta selama proses pelatihan berlangsung. Menurutnya, SDM yang unggul dan adaptif adalah kunci dalam memberikan pelayanan publik yang optimal dan menjawab dinamika sosial yang terus berubah.
“Gunakan waktu pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Kembangkan inovasi yang bisa diterapkan langsung di unit kerja. Jadilah pengawas yang bukan hanya menjalankan tugas, tapi juga menjadi inspirasi perubahan,” pesan Bupati Wahono.
Kegiatan pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.
Sebanyak 39 pejabat eselon IV mengikuti pelatihan ini, yang menjadi bagian dari agenda peningkatan kapasitas dan kompetensi kepemimpinan ASN di daerah.
Turut hadir dalam acara pembukaan, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Pj Sekda Andik Sudjarwo, Plt Kepala BKPP Hari Tristianto, serta Perwakilan Kepala BPSDM Jatim, Nawang Ardiani.
Dalam sambutannya, Nawang Ardiani menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang solid antara BPSDM Jatim dan Pemkab Bojonegoro.
Ia menyebut pelatihan ini tidak hanya berorientasi pada teori, tapi juga pada aksi nyata di lapangan.
“Metodologi pelatihan kini berubah. Kami mendorong peserta untuk mampu mengurai masalah dan menghadirkan solusi inovatif. Aksi perubahan adalah inti dari pelatihan ini. Ini bukan sekadar pelatihan, tapi bentuk nyata mencetak pemimpin yang membawa dampak,” ujar Nawang.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin baru di lingkup pemerintahan Bojonegoro yang tangguh, adaptif, dan siap menjawab setiap tantangan masa depan.
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VII Bojonegoro 2025 jadi bukti nyata komitmen daerah dalam membangun aparatur yang unggul dan inovatif. (aj)