Beranda Daerah Bupati Bojonegoro Medhayoh ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ini Aksi Nyatanya

Bupati Bojonegoro Medhayoh ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ini Aksi Nyatanya

Img 20250518 wa0008

BOJONEGORO – Kepemimpinan bukan sekadar soal kebijakan dan angka statistik, tetapi tentang hadirnya seorang pemimpin di tengah rakyat yang paling membutuhkan. Itulah yang ditunjukkan oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, saat melakukan Medhayoh kunjungan penuh kasih dalam program KUSUMO (Kunjungan Kasih untuk Masyarakat Bojonegoro).

Program ini secara khusus menyasar keluarga miskin ekstrem yang tersebar di berbagai pelosok desa.

Salah satunya dilakukan pada Jumat (16/5/2025) di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, di mana Bupati Wahono secara langsung mengunjungi warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan.

Mereka bukan hanya menerima bantuan tunai senilai Rp1,5 juta, tetapi juga kehadiran penuh empati dari seorang pemimpin.

Tiga keluarga menjadi penerima manfaat dalam kunjungan ini, Abdul Rasid, Dian Nurfadila, dan dua anak yatim piatu Muhammad Arsyad serta Hafidz Diersaq.

Namun yang paling mengharukan, bukan hanya uang yang mereka terima, tetapi juga pelukan harapan dan semangat hidup baru.

“Terima kasih, Pak Bupati. Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga Bapak diberi kekuatan untuk terus membawa perubahan bagi Bojonegoro,” ucap Abdul Rasid penuh haru.

Mas Wahono, sapaan akrab Bupati, tak datang dengan formalitas kaku. Ia duduk santai bersama warga, menyimak cerita hidup mereka tanpa jarak.

Sapaannya hangat, jawabannya penuh solusi. Program KUSUMO bukan sekadar distribusi bantuan, tetapi cara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro hadir secara nyata di tengah rakyatnya.

“Saya ingin memastikan bahwa tidak ada warga Bojonegoro yang merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan. Kita bangun dari desa, dari keluarga yang paling membutuhkan,” tegas Mas Wahono.

Dian Nurfadila, salah satu penerima, menyampaikan harapannya agar program seperti ini terus berlanjut.

“Program ini menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Terutama bagi lansia, difabel, dan anak-anak yatim piatu,” ucapnya.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Sosial Bojonegoro tahun 2025, tercatat sekitar 9.400 kepala keluarga tergolong dalam kategori miskin ekstrem.

Mas Wahono langsung merespon dengan pendekatan sistematis dan terukur melalui bantuan sosial langsung yang tersebar merata di seluruh kecamatan.

Lebih dari itu, setiap kunjungan dijadikan momentum membangun optimisme dan semangat baru.

Mas Wahono meyakini bahwa pembangunan sejati dimulai dari empati dan keberpihakan terhadap rakyat yang paling membutuhkan.

Program KUSUMO menjadi simbol nyata bahwa negara hadir, bukan hanya lewat kebijakan, tapi juga lewat tangan yang menyentuh dan hati yang mendengar.

Ini bukan tentang pemberian semata, tapi tentang mengembalikan harapan, dari rumah ke rumah, dari hati ke hati.

Dengan komitmen penuh, Mas Wahono terus menyalakan api gotong royong untuk mewujudkan Bojonegoro yang bahagia, makmur, dan membanggakan.

Karena baginya, membangun Bojonegoro berarti membangun manusia dimulai dari mereka yang paling terpinggirkan. (aj)