Beranda Daerah Bupati Bojonegoro Medhayoh, Medar Perkoro Supaya Nayoh

Bupati Bojonegoro Medhayoh, Medar Perkoro Supaya Nayoh

Img 20250512 wa0005

BOJONEGORO – Upaya Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, untuk mendekatkan diri dengan masyarakat kembali dibuktikan melalui program andalannya, Medhayoh atau Medar Perkoro Supaya Nayoh.

Program ini menjadi wadah interaktif antara pemerintah dan rakyat dalam menyampaikan aspirasi, persoalan, dan harapan secara langsung, tanpa sekat birokrasi.

Pada Selasa, 22 April 2025 lalu, Desa Mojorejo di Kecamatan Ngraho menjadi titik pelaksanaan Medhayoh yang kala itu berlangsung penuh kehangatan dan antusiasme.

Ratusan warga berduyun-duyun hadir untuk berdialog langsung dengan Bupati, Ketua TP PKK Kabupaten, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Kami ingin hadir langsung, mendengar dengan kepala dan hati, lalu menindaklanjuti setiap keluhan warga dengan aksi nyata,” tegas Bupati Wahono saat memimpin sesi dialog dua arah yang berlangsung terbuka dan penuh semangat partisipatif.

Dalam forum tersebut, berbagai persoalan lokal mengemuka. Salah satu isu krusial yang disampaikan warga adalah belum tersedianya jembatan layak di Dusun Karangnongko, yang menghambat mobilitas dan aktivitas perekonomian warga.

Menanggapi hal itu, Bupati Wahono langsung menginstruksikan Camat dan OPD teknis untuk segera melakukan kajian dan tindak lanjut cepat di lapangan.

Tak hanya soal infrastruktur, warga juga menyuarakan kebutuhan air bersih, perbaikan jalan, dan peningkatan kesejahteraan petani.

Semua aspirasi diserap langsung oleh OPD terkait yang turut hadir, menandakan komitmen kuat Pemkab Bojonegoro dalam merespons keluhan warganya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wahono juga memaparkan rencana strategis Pemkab terkait percepatan pembangunan Embung dan Waduk Karangnongko.

Proyek ini dinilai vital dalam menjamin pasokan air untuk kebutuhan rumah tangga dan mendukung ketahanan pangan melalui irigasi pertanian.

“Pembangunan tak boleh hanya berorientasi proyek, tapi harus menyentuh kebutuhan riil masyarakat dan memberdayakan mereka,” ujar Wahono.

Medhayoh menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang dekat dengan rakyat bukan sekadar jargon.

Melalui pendekatan ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menanamkan budaya komunikasi dua arah dan keterbukaan, membangun kepercayaan warga, serta menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Bupati Wahono pun menegaskan, pihaknya akan terus mendorong pembangunan yang partisipatif, adaptif, dan berkelanjutan.

“Kita ingin solusi, bukan janji. Kita butuh kolaborasi, bukan sekadar birokrasi,” tutupnya. (aj)