BOJONEGORO – Dalam langkah nyata mendukung Indonesia bebas Tuberkulosis (TBC) tahun 2030, Pemkab Bojonegoro tancap gas melalui edukasi publik.
Tak hanya memperkuat layanan kesehatan, Pemkab juga aktif menyebarkan informasi penting seputar program TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh).
Salah satu gebrakannya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan menggelar talkshow interaktif bertajuk SAPA! Malowopati FM, Jumat (9/5/2025).
Acara ini dipandu penyiar Lia Yunita dan disiarkan live di YouTube Radio Malowopati, lengkap dengan interaksi melalui WhatsApp.
Menghadirkan dr. Rachmad Subagyo, Sp.P dari RSUD Sumberrejo dan Nur Cahyo, SKM, MM.Kes dari Dinas Kesehatan, talkshow ini jadi wadah informatif seputar bahaya, gejala, hingga solusi menyembuhkan TBC.
Menurut dr. Rachmad, TBC adalah penyakit menular akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar lewat udara.
Gejalanya antara lain batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, sesak, berkeringat di malam hari, hingga berat badan yang terus menurun.
“Jangan anggap sepele. TBC bisa disembuhkan asal dideteksi sejak dini dan diobati secara rutin selama minimal 6 bulan. Konsistensi adalah kuncinya,” tegas dr. Rachmad.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan agar tidak menularkan bakteri ke orang sekitar, termasuk dengan memakai masker, etika batuk yang benar, dan rajin cuci tangan.
Sementara itu, Nur Cahyo menyoroti peran program “YA BISA” yang melibatkan kader penyintas TB sebagai pendamping masyarakat.
Para kader ini membantu menjembatani warga dengan fasilitas kesehatan, bahkan siap mendampingi ke Poskesdes atau Polindes bagi yang masih malu atau takut periksa.
“Semua layanan untuk TB ini gratis. Jadi jangan ragu, segera periksa jika merasakan gejala,” pesannya.
Dengan edukasi yang terus digaungkan, Pemkab Bojonegoro berharap masyarakat makin sadar dan berani untuk mendeteksi dini TBC.
Yuk, lawan TBC bareng-bareng, mulai dari kenali gejalanya sampai pastikan pengobatannya tuntas. (aj)