LAMONGAN – Pelantikan 96 pejabat baru di lingkungan Pemkab Lamongan pada Jumat (9/5/2025) menjadi sorotan tajam publik.
Di tengah sorotan keterbatasan anggaran dan tantangan pelayanan publik yang makin kompleks, langkah mutasi besar-besaran ini justru menimbulkan tanda tanya, efektifkah, atau sekadar ganti wajah tanpa perubahan nyata.
Digelar di Pendopo Lokatantra dengan suasana formal, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Pak Yes) menyampaikan pesan efisiensi anggaran dan pentingnya kualitas pelayanan.
Namun, di balik seremoni itu, publik menanti bukti, mampukah 96 pejabat baru ini menghadirkan perubahan, atau hanya memperpanjang deretan birokrasi tanpa gebrakan.
“Efisiensi bukan untuk ditakuti,” kata Pak Yes.
Tapi publik mengingatkan, efisiensi yang salah kaprah bisa berarti pemangkasan layanan dasar, atau malah menekan kualitas kerja ASN.
Lebih lanjut, Bupati menyerukan dukungan penuh terhadap program nasional Presiden Prabowo, seperti Koperasi Merah Putih dan layanan kesehatan gratis.
Tapi di akar rumput, implementasi belum tentu semulus wacana.
Beberapa pengamat lokal bahkan menilai belum terlihat roadmap jelas untuk realisasi program prioritas ini di Lamongan.
Sejumlah nama seperti dr. Moh. Chaidir Anas (Dinkes), Mugito (Pertanian), dan Edy Yunan Achmadi (Pendapatan Daerah) kini memegang peran vital.
Namun publik berharap posisi strategis ini tak hanya jadi kursi panas birokrasi, melainkan titik awal perombakan sistem yang selama ini dianggap lamban merespons kebutuhan masyarakat.
Apakah pelantikan ini akan membawa angin segar atau justru stagnasi yang dikemas ulang, hanya waktu dan kerja nyata yang bisa menjawab. Rakyat Lamongan menunggu, bukan sekadar janji dan pidato manis. (Bup)