Beranda Infotaiment Dugaan Ketidakwajaran Proyek Saluran Yudit 

Dugaan Ketidakwajaran Proyek Saluran Yudit 

Img 20250509 wa0005

SURABAYA – Lembaga Swadaya Masyarakat Sahabat Pemuda Surabaya (Sapura) mengungkap dugaan ketidakwajaran dalam pelaksanaan proyek saluran Uditch di kawasan Karang Gayam RT 08, Kelurahan Tambaksari, Kota Surabaya.

Proyek yang dibiayai dari dana kelurahan itu disorot karena diduga sarat kejanggalan dan jauh dari standar pengerjaan yang semestinya.

Ketua Sapura, Musa, menyampaikan bahwa hasil investigasi lapangan menunjukkan banyak hal yang tidak beres.

Mulai dari proses pengerjaan yang dinilai amatiran, hingga dampak negatif yang dirasakan langsung oleh warga sekitar.

“Bayangkan, alat yang digunakan masih manual, tanah galian ditumpuk di jalan sampai bikin akses warga terganggu, dan parahnya lagi, material yang seharusnya dibuang malah dimasukkan kembali ke dalam konstruksi,” beber Musa, saat ditemui langsung di lokasi pada Rabu (7/5/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa saluran Uditch dipasang tanpa proses pemadatan tanah yang memadai, bahkan terlihat air menggenang di dasar galian.

Kondisi ini disebut sangat riskan karena bisa menyebabkan struktur bergeser, cepat rusak, dan membahayakan pengguna jalan.

Ketika Sapura mencoba meminta klarifikasi dari pelaksana proyek, mereka malah ditolak mentah-mentah.

Tak hanya itu, saat mendatangi Kelurahan Tambaksari untuk meminta penjelasan soal alur dana dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), mereka justru mendapat respon yang mengejutkan.

“Pak Lurah bilang, Kalian nggak berhak tanya soal itu. Kalau mau tahu, tanya saja ke Kominfo. Pernyataan itu jelas menabrak prinsip keterbukaan informasi publik yang dijamin dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008,” tegas Musa.

Merasa ada yang disembunyikan, Sapura kini bersiap untuk melaporkan temuan ini kepada pihak berwenang, agar audit menyeluruh terhadap dana kelurahan segera dilakukan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari uang rakyat digunakan dengan benar. Jangan sampai ada oknum yang bermain-main dengan anggaran publik,” pungkas Musa.

Laporan ini menjadi pengingat keras bahwa pengawasan masyarakat sangat penting agar proyek pembangunan benar-benar membawa manfaat, bukan malah jadi ladang penyimpangan. (Red)