BOJONEGORO – Langkah nyata menuju pertanian yang modern, efisien, dan berkelanjutan tengah digaungkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Bupati Setyo Wahono, bersama PLN UP3 Bojonegoro, resmi meluncurkan instalasi listrik untuk pompa air pertanian di Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Rabu (23/4/2025).
Program ini menandai transformasi penting dari penggunaan BBM ke energi listrik dalam pengairan lahan pertanian.
“Ini bukan sekadar penggantian mesin, ini adalah solusi konkret untuk meringankan beban petani dan membawa pertanian kita ke level berikutnya,” tegas Bupati Wahono saat peresmian.
Sebanyak 100 dari total 143 pompa air yang tersebar di 110 desa telah berhasil dikonversi ke sistem tenaga listrik.
Hasilnya, penggunaan energi jadi lebih murah, efisien, dan tentu saja lebih ramah lingkungan dibanding mesin diesel yang boros bahan bakar.
Bupati Wahono menyebut mahalnya harga BBM menjadi tantangan besar bagi petani. Oleh karena itu, kolaborasi dengan PLN menjadi angin segar bagi sektor pertanian.
“Dengan listrik, biaya operasional jadi jauh lebih ringan. Ini adalah upaya konkret menjawab keresahan petani,” tambahnya.
Namun, tak hanya soal penghematan, program ini juga punya misi jangka panjang: mengembalikan gairah generasi muda pada dunia pertanian.
Bupati menegaskan bahwa dengan teknologi yang lebih hemat dan modern, pertanian tak lagi dianggap kuno. Justru kini menjadi ladang peluang bagi generasi muda.
“Kami ingin anak-anak muda melihat pertanian sebagai sektor yang menjanjikan, keren, dan penuh inovasi. Bukan hanya bertani, tapi bertani dengan cara cerdas,” katanya penuh semangat.
Zainal Fanani, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, menyampaikan bahwa dampak dari konversi ini sangat terasa.
Setiap satu pompa listrik mampu mengairi hingga 20 hektar lahan, dan dengan rata-rata hasil panen 10 ton per hektar, potensi nilai ekonominya pun luar biasa.
Program ini bukan akhir, tapi justru awal dari transformasi besar sektor pertanian Bojonegoro.
Pemkab berkomitmen untuk terus memperluas konversi pompa dan mengembangkan sistem pertanian yang tangguh, modern, serta berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah seperti ini, Bojonegoro membuktikan bahwa kemajuan pertanian bisa dimulai dari inovasi energi.
Dan siapa sangka, masa depan pertanian yang hijau dan hemat energi kini tengah bertumbuh dari lahan-lahan Bojonegoro. (aj)