Beranda Daerah Taman Rajekwesi Bojonegoro Siap Jadi Pusat Aktivitas Warga dan UMKM

Taman Rajekwesi Bojonegoro Siap Jadi Pusat Aktivitas Warga dan UMKM

Img 20250507 wa0173

BOJONEGORO – Taman Rajekwesi kini memasuki babak baru. Rabu (7/5/2025), suasana taman yang dulunya terminal ini berubah menjadi ruang dialog terbuka antara pemimpin daerah dan warganya.

Di bawah naungan pepohonan dan semilir angin, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono bersama Wakil Bupati Nurul Azizah duduk bersila bersama para pelaku usaha dalam forum “NGOPI” (Ngobrol Bareng Pak Bupati).

Program ini menjadi wadah aspirasi sekaligus perencanaan strategis pembangunan yang melibatkan langsung masyarakat.

Kali ini, fokus utama adalah revitalisasi Taman Rajekwesi agar tumbuh menjadi pusat interaksi sosial, ekonomi, dan budaya bagi warga Bojonegoro.

Bupati Wahono menyampaikan bahwa pemerintah daerah tengah menyusun konsep besar menjadikan taman ini bukan sekadar tempat bersantai, tetapi juga sebagai ikon kebanggaan baru Bojonegoro.

Kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku UMKM, hingga Dekranasda pun didorong untuk bersama-sama menghidupkan ruang publik tersebut.

“Kita butuh kreativitas dan dukungan dari berbagai pihak agar taman ini benar-benar menjadi milik masyarakat. Tidak hanya asri, tapi juga hidup dan bermanfaat,” tegas Wahono.

Ia juga membuka peluang bagi Dekranasda Bojonegoro untuk memanfaatkan taman sebagai etalase produk lokal.

Harapannya, keberadaan sentra UMKM ini dapat meningkatkan pengunjung dan berdampak langsung pada pendapatan pedagang kuliner di sekitar taman.

Selain revitalisasi fungsi sosial dan ekonomi, penataan fasilitas umum juga menjadi perhatian. Bupati menegaskan pentingnya fasilitas penunjang seperti musala dan toilet demi kenyamanan pengunjung.

Ia menginginkan pengelolaan taman dilakukan secara terintegrasi agar keberlanjutannya terjamin.

Menambahkan hal tersebut, Wakil Bupati Nurul Azizah mengulas sejarah taman ini, yang dulunya dikelola Dinas Perhubungan sebelum diserahkan ke Disdagkop UM.

Kini, ia mendorong agar fungsi taman diperluas menjadi ruang olahraga, pertunjukan seni, dan pasar UMKM yang beroperasi 24 jam.

“Bu Cantika dari Dekranasda juga ingin taman ini buka nonstop, agar wisatawan dan warga punya tempat andalan untuk belanja oleh-oleh khas Bojonegoro,” kata Nurul.

Sesi NGOPI menjadi ruang bagi pelaku usaha menyuarakan harapan. Salah satunya Ana, pedagang pecel yang sudah lama berjualan di lokasi ini, berharap revitalisasi taman dibarengi dengan penyelenggaraan rutin event-event menarik agar semakin banyak pengunjung yang datang.

Lewat pendekatan partisipatif ini, Pemkab Bojonegoro menunjukkan komitmennya membangun ruang publik yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Taman Rajekwesi diharapkan menjadi tempat yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga berdenyut hidup dengan aktivitas warga Bojonegoro. (aj)