Beranda Peristiwa Pengayuh Sepeda Asal Bojonegoro Tewas Usai Dihantam Truk

Pengayuh Sepeda Asal Bojonegoro Tewas Usai Dihantam Truk

Img 20250503 wa0028

BOJONEGORO – Subuh yang seharusnya menjadi awal dari aktivitas penuh harapan, berubah menjadi momen duka di ruas Jalan Raya Bojonegoro–Babat.

Seorang pengayuh sepeda bernama Slamet (35), warga Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, harus meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan tragis dengan sebuah truk di kawasan Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, Sabtu pagi (3/5/2025) pukul 05.15 WIB.

Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama, kecelakaan bermula ketika truk Mitsubishi bernomor polisi L 8753 VF yang dikemudikan oleh Alfa Rahmad Sahid (18), mahasiswa asal Desa Jimbarankulon, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, melaju dari arah timur dengan kecepatan tinggi.

“Saat melintas di lokasi kejadian, pengemudi diduga dalam kondisi mengantuk. Kendaraan kemudian oleng ke kanan, melewati batas tengah jalan,” ujar Ipda Septian.

Di saat bersamaan, dari arah berlawanan datang Slamet yang tengah mengayuh sepeda.

Jarak yang terlalu dekat dan kondisi yang tak memungkinkan untuk menghindar membuat tabrakan pun tak terelakkan.

Benturan keras itu mengakhiri nyawa Slamet seketika di tempat kejadian.

Sementara pengemudi truk hanya mengalami luka ringan. Polisi yang datang tak lama setelah kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan kendaraan sebagai barang bukti.

Tragedi ini kembali menjadi pengingat keras bagi para pengguna jalan, terutama pengemudi kendaraan besar, akan pentingnya menjaga kondisi fisik sebelum berkendara. Mengantuk di balik kemudi bisa jadi pemicu petaka.

“Kami mengimbau seluruh pengemudi untuk tidak memaksakan diri berkendara saat lelah atau mengantuk. Lebih baik beristirahat sejenak daripada harus menyesali akibatnya,” tambah Ipda Septian.

Kini, duka menyelimuti keluarga dan warga sekitar yang mengenal Slamet sebagai sosok sederhana yang mengayuh sepeda setiap pagi.

Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, sekaligus menjadi catatan kelam di jalan raya yang selalu dipenuhi hiruk pikuk kendaraan. (Ded)