BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membuka lembaran baru dalam menyerap aspirasi masyarakat secara langsung lewat program bertajuk SAPA BUPATI, yang perdana digelar di Pendopo Malowopati pada Kamis (17/04/2025).
Dalam kesempatan ini, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah hadir langsung untuk berdialog dengan warga, menyampaikan capaian awal masa kepemimpinan, serta mendengarkan berbagai masukan dan keluh kesah masyarakat.
Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab terhadap keterbukaan informasi dan partisipasi publik. Bupati Wahono menegaskan, SAPA BUPATI bukan sekadar formalitas, tetapi wujud nyata pelayanan publik yang interaktif.
“Sebagai pemimpin daerah, saya merasa penting untuk hadir langsung, mendengarkan suara masyarakat, dan menjawabnya secara terbuka. Lewat program ini, kami ingin membangun Bojonegoro bersama, agar lebih bahagia, makmur, dan membanggakan,” ujarnya.
Acara ini dibuka dengan pemaparan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, yang kemudian dilanjutkan sesi dialog terbuka dengan masyarakat.
Tak hanya mendengar, pemerintah daerah juga langsung merespons pertanyaan dan saran dari warga.
Bupati Wahono mengungkapkan bahwa SAPA BUPATI akan digelar rutin setiap tanggal 17 setiap bulannya di Pendopo Malowopati, mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.
Kepala Bappeda Bojonegoro, Achmad Gunawan, menjelaskan bahwa 100 hari kerja Bupati dan Wabup dirancang sebagai gambaran awal dari program pembangunan lima tahun ke depan.
Beberapa program unggulan yang telah dan akan dijalankan antara lain:
GEMATI (Gegayuhan Marang Bupati)
Program blusukan ke desa-desa untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan warga. Lokasi pertama mencakup Desa Tapelan (Ngraho), Alasgung (Sugihwaras), dan Bobol (Sekar).
NGOPI (Ngobrol Bareng Pak Bupati)
Forum diskusi santai namun strategis antara Bupati dan OPD untuk membahas isu-isu penting dan mencari solusi cepat.
KUSUMO (Kunjungan Kasih untuk Masyarakat Bojonegoro)
Program kunjungan langsung Bupati ke masyarakat rentan seperti lansia terlantar, penyandang disabilitas berat, dan warga miskin ekstrem, sambil menyerahkan bantuan sosial.
PEKERTI (Penake Kerjo Bareng Pak Bupati)
Inisiatif untuk membangun kedekatan dengan para pelajar serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan generasi muda Bojonegoro.
Festival Ramadhan
Ajang dukungan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan omset sekaligus memperluas pasar selama bulan suci.
Tak hanya itu, Pemkab juga menaruh perhatian besar pada pengentasan kemiskinan dengan menggelontorkan program bantuan ekonomi produktif seperti KOLEGA (Kolam Lele Keluarga) dan bantuan ayam petelur.
Gunawan menutup dengan mengajak masyarakat untuk terus mengikuti dan mendukung setiap program pembangunan.
“Bagi yang ingin tahu lebih lengkap isi SAPA BUPATI, silakan unduh materinya melalui link s.id/sapa-bupati,” katanya.
Dengan keterbukaan dan semangat kolaborasi, Bojonegoro memulai langkah baru menuju masa depan yang lebih cerah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. (aj)