Beranda Daerah Bupati Bojonegoro: Sertifikasi Kunci Hadapi Tantangan Industri

Bupati Bojonegoro: Sertifikasi Kunci Hadapi Tantangan Industri

Img 20250418 wa0003

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus bergerak aktif mengatasi persoalan pengangguran. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggelar program Pelatihan dan Uji Sertifikasi Kompetensi bagi 100 pencari kerja.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Setyo Wahono pada Rabu (16/4/2025) di Ruang Angling Dharma, Kantor Pemkab Bojonegoro.

Program pelatihan ini mencakup empat bidang keahlian yang sedang dibutuhkan di dunia kerja, yakni Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Operator Excavator, Operator Forklift, dan Satpam (Security).

Kegiatan berlangsung mulai 17 April hingga 15 Mei 2025. Untuk kejuruan K3, Forklift, dan Excavator dilaksanakan di UPT BLK Bojonegoro, sementara pelatihan Satpam digelar di UPT BLK Surabaya.

Bupati Setyo Wahono menyampaikan bahwa sertifikasi kompetensi bukan hanya formalitas, tapi kunci penting dalam meningkatkan peluang kerja dan kesiapan menghadapi tantangan industri.

“Pelatihan ini bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan, tapi untuk membangun kepercayaan diri dan daya saing. Kami akan terus mendukung kegiatan seperti ini sebagai bagian dari penguatan SDM Bojonegoro,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Bojonegoro, Amir Syahid, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kualitas tenaga kerja lokal melalui pelatihan berbasis standar profesi. Sertifikasi akan menjadi bukti nyata keahlian seseorang yang diakui secara nasional.

“Ini bukan hanya pelatihan biasa. Kami ingin para peserta benar-benar menguasai bidangnya dan siap bersaing di dunia kerja. Ini juga bagian dari komitmen kami dalam mewujudkan Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati, khususnya Pilar 5 untuk Pendidikan Unggul,” jelas Amir.

Ia juga menambahkan bahwa pasca pelatihan, para peserta akan terus dipantau agar pelatihan tidak berhenti sebagai teori, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam dunia kerja.

Pemerintah berharap langkah ini dapat mempercepat penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang saat ini berada di angka 4,42 persen.

Tak hanya meningkatkan kualitas SDM, kegiatan ini juga mempermudah perusahaan dalam mencari tenaga kerja yang sudah siap pakai.

Dengan bekal keterampilan dan sertifikasi resmi, para peserta kini punya peluang lebih besar untuk melangkah ke dunia kerja yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi. (aj)