Beranda Daerah Ketua TP PKK Bojonegoro: Stunting Kemiskinan Menjadi Fokus Utama

Ketua TP PKK Bojonegoro: Stunting Kemiskinan Menjadi Fokus Utama

Img 20250417 wa0020

BOJONEGORO — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, mengawali langkah barunya dengan semangat perubahan.

Dalam sambutannya setelah resmi dilantik di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Cantika menegaskan bahwa isu stunting dan kemiskinan akan menjadi fokus utama gerakan PKK di Bojonegoro.

Meski pelantikan lengkap seluruh pengurus TP PKK Kabupaten dijadwalkan pada 24 April mendatang, Cantika tak menunggu waktu untuk mengobarkan semangat aksi.

Ia menyampaikan visi besar PKK, menciptakan masyarakat yang sehat secara fisik dan mental, sejahtera, serta mandiri.

“Visi kita jelas Bojonegoro yang sehat, makmur, dan bebas dari stunting serta kemiskinan. Kita ingin masyarakat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang layak dan penuh harapan,” ujar Cantika penuh optimisme, Rabu 16 April 2025.

Dalam pertemuan dengan jajaran pengurus yang telah dilantik, Cantika menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dan informasi yang diberikan oleh Camat serta Kepala Puskesmas terkait program-program yang dapat diselaraskan dengan agenda PKK.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kesejahteraan batin dan kesehatan mental, terutama bagi para ibu, baik saat hamil maupun setelah melahirkan.

Dengan menarik analogi dari dunia peternakan, Cantika menyampaikan bahwa kebahagiaan hewan ternak dapat meningkatkan produktivitas.

Prinsip serupa, katanya, berlaku pada manusia terutama pada ibu yang menjadi fondasi kesehatan keluarga.

“Kebahagiaan ibu adalah investasi bagi masa depan anak-anak,” tambahnya.

Pengalamannya sebagai akademisi di Malang turut membentuk pandangannya terhadap pentingnya lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan fisik, terutama bagi anak-anak dan remaja.

Dirinya juga menekankan perlunya pendampingan pranikah sebagai langkah awal dalam membentuk keluarga yang tangguh dan sehat.

Cantika tak menutup mata terhadap ironi yang ada: daerah yang kaya potensi, namun masih dibayangi angka stunting dan kemiskinan yang tinggi.

Namun dia yakin, melalui gerakan PKK yang bergerak dari akar rumput yakni keluarga perubahan bisa terjadi.

Pemanfaatan program-program daerah seperti budidaya ayam petelur dianggap sebagai langkah konkret pemberdayaan.

“Kalau kita kompak dan saling mendukung, saya yakin kita bisa mewujudkan banyak hal,” pungkasnya penuh harap.

Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada para ibu yang menjalankan peran ganda sebagai pengurus rumah tangga dan penjaga kesehatan keluarga.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, Cantika Wahono optimis PKK Bojonegoro mampu menjadi penggerak perubahan menuju masa depan yang lebih baik. (aj)