Beranda Daerah Dukung Swasembada Pangan Nasional, Lamongan Genjot Luas Tambah Tanam 

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Lamongan Genjot Luas Tambah Tanam 

Img 20250416 wa0058

LAMONGAN — Kabupaten Lamongan menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung swasembada pangan nasional dengan mencatat capaian Luas Tambah Tanam (LTT) sebesar 54.400 hektare hingga April 2025.

Angka ini setara dengan 28,30 persen dari target nasional, dan pemerintah daerah optimistis target tahunan dapat diraih.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lamongan, Edy Yunan Achmadi, menyatakan bahwa capaian tersebut menjadi bukti keseriusan Lamongan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Musim tanam kedua sudah berjalan sejak Februari, dan kami terus memantau kondisi di lapangan untuk memastikan segala kendala yang dihadapi petani bisa cepat diselesaikan,” ungkapnya, Rabu 16 April 2025.

Lebih lanjut, Yunan menuturkan bahwa pihaknya juga mengoptimalkan berbagai lahan alternatif seperti rawa dan lahan tidak produktif guna mempercepat realisasi target hingga akhir tahun.

Tak hanya itu, beberapa kecamatan seperti Laren, Sugio, dan Maduran bahkan mampu menanam padi hingga tiga kali dalam setahun, berkat pola tanam intensif dan dukungan irigasi.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, turut menyampaikan apresiasinya atas kinerja pertanian di wilayahnya. Ia menekankan pentingnya Musim Tanam II sebagai momentum mengejar target pusat.

“Kami terus melakukan berbagai terobosan, mulai dari pemanfaatan lahan bera, tegal, dan kebun seluas 7.773 hektare, hingga peningkatan infrastruktur pertanian,” jelasnya.

Dengan total luas lahan baku pertanian mencapai 96.095,9 hektare, Pemkab Lamongan mengupayakan berbagai strategi mulai dari penjadwalan tanam yang tepat, distribusi benih dan pupuk, hingga pemantauan lapangan secara berkala.

Sebagai contoh sukses, di Desa Kedungsari, Kecamatan Kembangbahu, lahan seluas 25 hektare berhasil mencatat produktivitas padi hingga 7,53 ton per hektare.

Hasil panen tersebut juga diserap dengan harga yang menggembirakan, yakni di atas Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen.

Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab Lamongan berharap mampu menyumbang signifikan terhadap kemandirian pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. (Bup)