Beranda Daerah Wujudkan Hari Tua yang Layak, Pemkab Bojonegoro Siapkan Program Khusus

Wujudkan Hari Tua yang Layak, Pemkab Bojonegoro Siapkan Program Khusus

Img 20250412 wa0000

BOJONEGORO – Rasa sepi dan kesendirian kerap menjadi bayangan di hari tua, terlebih bagi mereka yang tak lagi memiliki keluarga.

Melihat kenyataan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengambil langkah nyata dengan merancang Program Pendampingan Lansia Sebatang Kara, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendampingi para lansia yang hidup sendiri agar tetap mendapatkan perhatian, dukungan, dan layanan dasar secara layak.

Berdasarkan data hingga awal 2025, tercatat ada 603 lansia di Bojonegoro yang menjalani hidup tanpa keluarga pendamping.

Mereka tersebar di berbagai kecamatan, dengan kondisi ekonomi yang sebagian besar tergolong menengah ke bawah.

Tanpa kehadiran orang terdekat, lansia kerap menghadapi tantangan seperti isolasi sosial, keterbatasan fisik, serta kesulitan mengakses layanan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari.

Menanggapi kondisi ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan bahwa program pendampingan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kelompok rentan.

“Kami ingin memastikan bahwa para lansia yang hidup sendiri tetap merasakan kehangatan sosial, mendapat perawatan yang layak, dan bisa menikmati masa tua dengan bermartabat,” ujarnya.

Para lansia dalam program ini akan didampingi oleh tenaga khusus yang dibekali pelatihan dasar. Pendamping tak hanya akan membantu secara fisik, tetapi juga hadir sebagai teman berbagi cerita, penghubung ke berbagai layanan sosial, serta penjaga hak-hak mereka sebagai warga negara.

Menariknya, program ini terintegrasi dengan inisiatif sosial lainnya seperti KUSUMO (Kunjungan Kasih untuk Masyarakat Bojonegoro), sehingga pendekatannya bersifat menyeluruh dan berkelanjutan.

Mulai dari tahap pendataan lansia yang memenuhi kriteria, seleksi tenaga pendamping, hingga pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar telah dipersiapkan dengan matang.

“Dengan pendekatan komunitas, kami ingin menciptakan lingkungan yang saling peduli, di mana para lansia tidak hanya merasa diperhatikan, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam kehidupan sosial,” tambah Bupati Wahono.

Program ini tidak berhenti pada pelaksanaan awal saja. Pemkab Bojonegoro juga telah merancang sistem monitoring dan evaluasi rutin untuk mengukur efektivitas pendampingan, peningkatan kesejahteraan lansia, serta kepuasan mereka terhadap layanan yang diterima.

Melalui langkah ini, Pemkab Bojonegoro berharap dapat menanamkan semangat bahwa tak ada lansia yang harus merasa ditinggalkan atau dilupakan.

Mereka berhak atas hari tua yang layak penuh cinta, perhatian, dan rasa aman. (aj)