BOJONEGORO – Meningkatnya jumlah nyamuk dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat Bojonegoro resah.
Kekhawatiran utama adalah potensi merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang kerap menjadi ancaman serius di musim pancaroba.
Beberapa warga mengeluhkan kondisi lingkungan yang semakin dipenuhi nyamuk, terutama di pagi dan sore hari.
“Setiap malam anak-anak saya harus pakai kelambu. Nyamuknya banyak sekali, kami khawatir DBD,” ungkap Yanti, warga Kelurahan Ledok Kulon, Kamis (10/4/2025).
Situasi ini mendorong harapan besar masyarakat agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera melakukan tindakan nyata, seperti fogging massal, kampanye pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta penyuluhan kesehatan di tingkat RT/RW.
“Harus ada gerak cepat. Fogging atau minimal penyuluhan supaya masyarakat tahu langkah-langkah pencegahan,” ujar Heri, warga Bojonegoro lainnya.
Dinas Kesehatan Bojonegoro diharapkan segera merespons dengan sigap untuk menekan potensi penyebaran DBD.
Apalagi data tahun-tahun sebelumnya menunjukkan lonjakan kasus DBD kerap terjadi pada periode seperti ini.
Warga pun siap mendukung jika ada gerakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
“Kalau ada imbauan, kami siap kerja bakti. Yang penting jangan sampai ada korban,” tambahnya.
Pemerintah diharapkan tak tinggal diam agar Bojonegoro bisa terbebas dari ancaman wabah DBD yang mematikan. (aj)