LAMONGAN – Puncak arus mudik di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diprediksi akan terjadi pada H-4 hingga H-1 menjelang Lebaran, dengan estimasi sekitar 400 ribu pemudik yang akan memasuki Lamongan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama aparat kepolisian dan pihak terkait akan menerapkan skema pengamanan selama 17 hari, dari arus mudik hingga arus balik.
Pemkab Lamongan juga telah menyiapkan tiga Posko Mudik Lebaran, seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, pada Kamis (27/3/2025).
Ketiga posko tersebut akan ditempatkan di beberapa lokasi strategis di Lamongan, antara lain di Alun-alun Lamongan, depan Pasar Babat, dan di jalur Nasional Deandles di depan Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keamanan selama arus mudik dan balik Lebaran. Pemkab Lamongan, bersama TNI, Polri, dan pihak terkait, telah menyiapkan pengamanan dengan menurunkan ratusan personel gabungan.
Sebanyak 269 personel gabungan akan dikerahkan, terdiri dari 163 anggota Polri, 12 anggota TNI, serta dukungan dari Satpol PP, tenaga kesehatan, perhubungan, dan pemadam kebakaran.
Diperkirakan sekitar 400 ribu pemudik akan memasuki Lamongan selama masa mudik Lebaran tahun ini.
Sebelumnya, Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Pemkab Lamongan bersama jajaran kepolisian dan TNI telah menyiapkan langkah strategis.
Di antaranya, instansi terkait telah menyiapkan skema pengamanan selama 17 hari, mulai dari 23 Maret hingga 8 April mendatang.
Prediksi puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 28-30 Maret, sementara arus balik diperkirakan memuncak pada 5-7 April.
“Jumlah pemudik tahun ini tergolong tinggi, yakni sekitar 400 ribu orang yang diprediksi akan memasuki Lamongan,” ujar Wabup Lamongan. (Ded)