Beranda Infotaiment Mahasiswa Surabaya Diajak Jadi Agen Perubahan Produktif, Jauhi Anarkisme

Mahasiswa Surabaya Diajak Jadi Agen Perubahan Produktif, Jauhi Anarkisme

Img 20250323 wa0061

SURABAYA – Di tengah dinamika zaman, mahasiswa sebagai garda depan perubahan diharapkan mampu mengasah kesadaran produktif dalam mengawal kemajuan bangsa.

Gerakan mahasiswa tidak melulu soal turun ke jalan, tetapi juga tentang kontribusi nyata dalam berbagai bidang.

Ravi Hafidz Maheswara dari Solidaritas Mahasiswa Hukum untuk Indonesia, pada Minggu (23/3/2025), mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan momentum ini dalam menyuarakan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dianggap kurang memihak rakyat kecil.

“Mahasiswa punya banyak pilihan untuk menjadi agen perubahan, mulai dari gerakan demonstrasi yang terorganisir, gerakan intelektual melalui kajian dan tulisan, hingga gerakan pengabdian masyarakat,” jelas Ravi.

Gerakan intelektual, misalnya, dapat diwujudkan melalui pemanfaatan media massa, forum ilmiah, penelitian, dan penulisan gagasan.

Gerakan legal konstitusional pun dapat ditempuh melalui jalur hukum dan politik, seperti pengajuan gugatan dan advokasi.

“Semua gerakan itu adalah pilihan, dan tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Bahkan, bisa dijalankan secara bersamaan,” tambah Ravi.

Variasi gerakan ini penting untuk dikembangkan agar mahasiswa dapat lebih efektif dan efisien dalam menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Pilihan gerakan yang diambil tergantung pada efektivitas dan efisiensi dalam memperjuangkan aspirasi. Bisa melalui jalur akademis, hukum, budaya, atau demonstrasi damai, asalkan tidak terjerumus dalam kelompok anarkis,” pungkasnya.

Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab, serta menjauhi segala bentuk anarkisme yang dapat merusak citra gerakan mahasiswa. (Rif)