BOJONEGORO – Di tengah syahdunya bulan Ramadan, saat sebagian besar warung makan di Bojong memilih tutup untuk menghormati mereka yang berpuasa, beberapa warung makan tetap setia melayani pelanggan.
Menariknya, pemandangan yang berbeda terlihat di warung-warung ini.
Bukan didominasi oleh kaum pria, melainkan para perempuan yang mengisi kursi-kursi yang tersedia.
Fenomena ini bukan tanpa alasan.
Para perempuan yang terlihat menikmati hidangan di siang hari ini memiliki berbagai cerita.
Ada yang lagi berhalangan, sedang dalam perjalanan jauh dan tidak memungkinkan untuk berpuasa, ada ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan asupan nutrisi lebih yang mengharuskan mereka untuk tidak berpuasa.
“Saya lagi berhalangan,” ujar salah satu pengunjung perempuan yang ditanya di sebuah warung makan di kawasan Kota Bojonegoro.
Pemilik warung pun mengaku senang bisa tetap melayani pelanggan di bulan Ramadan.
“Kami tetap buka untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kami juga menyediakan tempat yang agak tertutup agar tidak mengganggu yang sedang berpuasa,” ungkapnya.
Keberadaan warung makan yang tetap buka di bulan Ramadan ini menjadi oase tersendiri bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa.
Di tengah keterbatasan, mereka tetap dapat menikmati hidangan lezat dan mengisi energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh toleransi dan saling pengertian.
Di tengah perbedaan, tetap dapat saling menghormati dan mendukung satu sama lain. (aj)
