BOJONEGORO – Jelang semarak Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tak ingin keceriaan ternoda oleh masalah kesehatan.
Lewat program siar SAPA Malowopati FM, Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja kompak mengimbau masyarakat agar cerdas memilih jajanan.
“Makanan sehat itu kunci utama, apalagi saat Lebaran banyak godaan jajanan,” ujar Lucky Imroah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bojonegoro, dalam talkshow yang dipandu oleh penyiar Lia Yunita.
Lucky mengingatkan masyarakat untuk menghindari ‘3K’:
Kimia berbahaya: Waspadai pewarna, pengawet, dan pemanis buatan yang bisa merusak kesehatan.
Kemasan rusak: Jangan beli makanan dengan kemasan penyok atau bocor, itu sarang kuman!
Kandungan gizi: Pastikan jajananmu mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta serat dari buah dan sayur.
Kami terus berupaya memastikan keamanan pangan, tapi partisipasi masyarakat juga penting,” tambah Lucky.
Aditya Firman C.P., Staf Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, menambahkan tips jitu memilih jajanan aman:
Cek kemasan: Pastikan tidak ada kerusakan.
Cek label: Pastikan ada nomor registrasi halal dan PIRT.
Cek kadaluarsa: Jangan sampai makan jajanan basi.
“Untuk mengecek keabsahan nomor PIRT cukup dengan menuliskan nomor di web/apk cek BPOM,” tuturnya.
Kabar baiknya, Pemkab Bojonegoro menyediakan 200 kuota gratis pembuatan merek dagang untuk produk UMKM di tahun 2025.
Ini kesempatan emas bagi pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
Untuk syarat dan ketentuan, masyarakat bisa mengunjungi media sosial instagram @perinaker.bojonegoro.
Dengan langkah-langkah sederhana ini, diharapkan masyarakat Bojonegoro dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan sehat, tanpa khawatir keracunan makanan. (aj)