BOJONEGORO – Proyek rehabilitasi perkuatan tebing Jembatan Ngaglik di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang bernilai Rp3,3 miliar dan baru saja selesai pada akhir tahun 2024, kini tengah menjadi perhatian publik.
Hal ini disebabkan oleh dugaan kuat adanya praktik korupsi yang membuat proyek ini hanya menjadi ajang keuntungan bagi oknum-oknum tertentu.
Warga setempat menemukan berbagai kejanggalan dalam proyek ini, mulai dari kualitas bangunan yang sangat buruk hingga indikasi manipulasi anggaran. Balok pengikat bronjong yang seharusnya kuat kini terlihat retak dan patah, sementara pasangan batu bronjong tampak asal-asalan dengan banyak celah yang terbuka.
“Ini jelas merupakan proyek yang dikorupsi! Bagaimana mungkin baru beberapa bulan sudah rusak seperti ini? Uang rakyat telah dicuri,” ungkap salah seorang warga dengan nada marah.
Kejanggalan dalam proyek ini sudah tercium sejak proses tender dimulai. Dari 10 peserta tender, hanya satu yang terpilih sebagai pemenang, yang membuat warga curiga akan adanya ‘permainan’ di balik proses tersebut.
“Pasti ada kongkalikong di balik ini. Dari 10 peserta, hanya satu yang menang? Ini tidak logis,” tambah warga lainnya, Sabtu (8/3/2025).
Selain itu, warga juga mencurigai adanya mark-up anggaran dalam proyek ini. Nilai proyek yang mencapai Rp3,3 miliar dianggap terlalu besar untuk pekerjaan dengan kualitas yang sangat buruk.
“Anggarannya Rp3,3 miliar, tetapi hasilnya seperti ini? Pasti ada mark-up anggaran! Ini harus diselidiki secara menyeluruh,” tegas warga.
Proyek ini juga dinilai tidak transparan. Sejak awal pembangunan, tidak ada papan informasi proyek yang dipasang di lokasi, sehingga warga tidak mengetahui siapa kontraktornya, berapa anggarannya, dan bagaimana spesifikasi proyeknya.
“Ini proyek siluman! Tidak ada transparansi sama sekali. Kami tidak tahu apa-apa tentang proyek ini,” keluh warga.
Warga telah melaporkan temuan ini kepada pihak berwenang, tetapi mereka meragukan laporan mereka akan ditindaklanjuti. Oleh karena itu, mereka meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan.
“Kami meminta aparat untuk menyelidiki. Usut tuntas proyek yang kami duga telah dikorupsi ini. Jangan biarkan uang rakyat dicuri,” seru warga.
Berikut adalah beberapa poin penting dari proyek ini:
Kode Tender: 31664244
Nama Tender: Rehabilitasi Perkuatan Tebing Jembatan Ngaglik (Kedungadem – Kepohkidul) Kecamatan Kedungadem (APBD 2024)
Jenis Pengadaan: Pekerjaan Konstruksi
Rencana Umum Pengadaan:
49045878 – Rehabilitasi Perkuatan Tebing Jembatan Ngaglik (Kedungadem – Kepohkidul) Kecamatan Kedungadem (APBD 2024).
Satuan Kerja: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang.
Pagu: Rp. 3.330.000.000,00
Nama Pemenang: PT INTI DHARMA
Alamat: PERUM SURYA CITRA RESIDENCE R NO.5 RT.110 RW.13 TROPODO WARU, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
NPWP: 81.346.315.5-630.8
Harga Penawaran: Rp. 3.244.315.593,08
Harga Terkoreksi: Rp. 3.244.315.591,21
Harga Negosiasi: Rp. 3.146.634,28
Jumlah Peserta Tender: 10 peserta
Terdapat perbedaan kecil antara harga penawaran, harga yang telah dikoreksi, dan harga negosiasi.
Masyarakat berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran negara.
“Jangan sampai proyek-proyek yang dibiayai dengan uang rakyat hanya menjadi ajang keuntungan bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas warga. (aj)