BOJONEGORO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya penguatan ekonomi berbasis koperasi saat mengunjungi BMTNU Ngasem Bojonegoro pada Selasa, 4 Maret 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia menilai bahwa model Holding Koperasi yang diterapkan BMTNU Ngasem bisa menjadi referensi bagi koperasi lain dalam meningkatkan skala usaha dan kesejahteraan anggotanya.
“Holding Koperasi ini adalah inovasi yang sangat strategis. Ada koperasi yang memiliki korporasi dan sebaliknya. Model seperti ini memungkinkan koperasi tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Ini bukti bahwa koperasi bisa berkembang secara profesional,” ujar Khofifah.
Ia menekankan bahwa dengan konsep holding, koperasi dapat menyatukan berbagai usaha dalam satu payung besar sehingga lebih solid dalam bersaing di pasar. “Biasanya kita mengenal holding company, tetapi ini adalah Holding Koperasi. Jika digabungkan dalam jumlah besar, dampaknya akan lebih signifikan,” tambahnya.
Khofifah juga melihat langsung sektor jasa dan perdagangan di BMTNU Ngasem yang dianggap memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Menurutnya, koperasi tidak boleh hanya dipandang sebagai usaha kecil, tetapi bisa menjadi kekuatan ekonomi nasional.
“Kita perlu mendorong koperasi untuk naik kelas. Apa yang sudah dilakukan BMTNU Ngasem ini harus menjadi inspirasi bagi koperasi lain. Koperasi bisa, koperasi bisa!” tegasnya.
Terkait dukungan pemerintah, Khofifah memastikan bahwa ada jalur dan prosedur yang dapat ditempuh koperasi untuk mendapatkan sinergi dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Yang terpenting adalah transparansi dan akuntabilitas. Apa yang bisa kita sinergikan, tentu akan kita dorong bersama,” ujarnya.
Dengan berkembangnya model Holding Koperasi, diharapkan koperasi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, dapat terus maju dan berkontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. (aj)