BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) dan Rapat Paripurna Istimewa untuk menyampaikan sambutan Bupati Bojonegoro masa jabatan 2025-2030, pada Selasa (4/3/2025). Sertijab berlangsung di Ruang Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Bupati Bojonegoro Setyo Wahono hadir bersama Ketua Tim PKK periode 2025-2030, Cantika Wahono. Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah juga hadir bersama Bapak Budi Jatmiko. Selain itu, kegiatan Sertijab dihadiri oleh pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten Bojonegoro, serta jajaran forkopimda.
Turut hadir purnatugas Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto beserta istri, Bupati Bojonegoro periode 1988-1993 dan 1993-1998, Imam Supardi beserta istri, serta Wakil Bupati Bojonegoro periode 2018-2023, Budi Irawanto. Juga hadir Pj Sekda, asisten dan staf ahli bupati, kepala OPD, camat, kepala desa, BUMD, instansi vertikal, Bakorwil, KPU, Bawaslu, civitas akademika, dan tamu undangan lainnya.
Acara sertijab ditandai dengan penandatanganan serah terima jabatan, diikuti oleh Rapat Paripurna Istimewa untuk penyampaian sambutan Bupati Bojonegoro periode 2025-2030.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur, Wakil Bupati Bojonegoro, pimpinan DPRD, dan forkopimda, terutama kepada Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto yang telah menjabat selama 1 tahun 5 bulan.
“Terima kasih atas dedikasi dan kontribusi Bapak Pj yang telah membawa kita melewati proses demokrasi ini dengan aman dan sukses sehingga hari ini kita dapat melaksanakan sertijab,” ujarnya dalam sambutan.
Bupati Wahono melanjutkan, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, diperlukan sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Oleh karena itu, pembangunan harus sejalan dengan program Presiden dan Wakil Presiden yang telah menetapkan 8 misi utama, dikenal sebagai Asta Cita, sebagai landasan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Bupati Wahono juga menjelaskan bahwa penetapan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro akan dilakukan pada 9 Januari 2025 oleh KPU, diikuti dengan pelantikan serentak pada 20 Februari 2025. Sejak dilantik, pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan visi, misi, dan program 100 hari kerja.
“Dimulai dari RPJMD yang mengintegrasikan visi dan misi. Ini adalah panduan penting untuk Bojonegoro dalam lima tahun ke depan, bersamaan dengan penyusunan RKPD tahun 2026 dan perubahan RKPD-P tahun 2025,” terangnya.
Bupati Wahono memaparkan 10 isu strategis yang masih menjadi tantangan dalam lima tahun ke depan. Pertama, terkait kemiskinan, di mana angka kemiskinan masih mencapai 11,69 persen atau setara dengan 143.250 jiwa. Kedua, berdasarkan data Sakernas BPS pada Agustus 2024, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 73,86 persen.
Sementara itu, tingkat pengangguran yang tidak terserap oleh pasar kerja (TPT) mencapai 4,42 persen.
Selanjutnya, Bupati menjelaskan mengenai masalah stunting. Prevalensi stunting (SKI) pada tahun 2023 tercatat sebesar 14,1 persen, sedangkan prevalensi stunting (e-PPGBM) adalah 2 persen atau setara dengan 1.358 balita. Isu ketiga adalah kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan, di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro berada di angka 72,75 persen, dengan pengeluaran pendapatan rata-rata sebesar Rp11,2 juta.
Isu keempat berkaitan dengan seni dan budaya lokal. Isu kelima adalah transformasi ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi sektor migas mencapai 2,47 persen, sementara sektor non-migas tumbuh sebesar 5,17 persen. Isu keenam adalah pemerataan pembangunan, diikuti oleh isu ketujuh mengenai lingkungan hidup.
Isu kedelapan adalah ketahanan bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Menurut data dari BPBD, terdapat 88 desa di 15 kecamatan yang berisiko terhadap bencana banjir Bengawan Solo, serta 118 desa di 24 kecamatan yang rawan kekeringan.
Isu kesembilan adalah tata kelola pemerintahan, di mana Indeks Reformasi Birokrasi pada tahun 2024 mencapai 82,75, sementara pada tahun 2023 berada di angka 71,96.
Bupati Wahono menjelaskan bahwa ada lima misi yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan, serta delapan pilar Quick Wins. Diperlukan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga pemerintah desa dan lembaga organisasi, termasuk tokoh agama dan pemangku kepentingan lainnya, serta seluruh masyarakat.
“Tujuan dan cita-cita ini dapat tercapai jika ada kolaborasi dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Semangat optimisme harus terus dijaga agar kita bisa mewujudkan Bojonegoro yang lebih makmur dan membanggakan. Kami mohon dukungan dari semua elemen di Bojonegoro agar kita bersama-sama dapat mewujudkan Bojonegoro yang lebih baik, sejahtera, dan membanggakan,” tutupnya. (aj)