MALANG – Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Abu Bakar, melaksanakan kegiatan “Serap Aspirasi” masyarakat pada tahun 2025 di Gedung Serbaguna Jl. Tebo Utara Gang 5, Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Rabu (19/2/2025).
Dalam acara tersebut, Abu Bakar mendengarkan dan mencatat berbagai keluhan dari warga setempat.
“Permasalahan yang disampaikan adalah hal-hal yang sudah sering kita dengar, seperti banjir, Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), zonasi pendidikan, masalah PDAM, dan yang paling sering adalah masalah banjir,” ujar Abu Bakar.
Meskipun beberapa aspirasi yang disampaikan tidak termasuk dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi B, Abu Bakar tetap menampungnya dan berencana untuk berkolaborasi dengan komisi terkait guna memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Di komisi saya memang tidak membahas bidang-bidang tersebut, tetapi kita bisa membantu melalui komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Untuk masalah pendidikan, Insya Allah kita juga bisa membantu. Mengenai PDAM, Alhamdulillah, saat kita meminta bantuan untuk perbaikan pipa PDAM, semuanya sudah terselesaikan, dan itu berdampak pada tiga RT. Saya turun sendiri pada malam hari, sekitar jam 9-10, dan saat itu saya dibantu oleh Mas Priyo, Direktur Utama PDAM, untuk menyelesaikannya,” jelas Abu Bakar.
Selain itu, Abu Bakar juga mensosialisasikan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025. Ia menegaskan bahwa Inpres tersebut tidak akan berdampak negatif bagi masyarakat.
“Kami membahas tema reses mengenai Inpres nomor 1 tahun 2025. Kami menegaskan bahwa Inpres ini tidak memiliki dampak signifikan bagi masyarakat. Saat ini banyak informasi yang menyebutkan bahwa Inpres ini akan mengurangi anggaran pendidikan dan kesehatan, padahal sebenarnya tidak demikian. Inpres ini lebih kepada efisiensi anggaran, terutama dalam hal perjalanan dinas dan penggunaan alat tulis kantor (ATK). Saya berharap media dapat membantu menyebarkan informasi ini agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat,” tambahnya.
Selain membahas Inpres, Abu Bakar juga menyoroti isu kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di masyarakat. Ia menyatakan bahwa Komisi B telah melakukan inspeksi mendadak ke PT Pertamina untuk memastikan ketersediaan gas elpiji tersebut.
“Insya Allah, menjelang hari raya Idul Fitri, tidak akan ada kelangkaan. Namun, yang perlu kami dorong adalah harga yang seharusnya Rp16 ribu, tetapi masih banyak yang menjual dengan harga Rp18 ribu,” kata Abu Bakar.
Melalui kegiatan “Serap Aspirasi” ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang ada.
“Harapan saya, semua warga dapat memanfaatkan acara Serap Aspirasi ini dengan sebaik-baiknya. Dalam satu tahun, kita memiliki tiga kali momen reses, jadi saya mohon agar semua permasalahan dapat disampaikan pada saat reses tersebut. Selain itu, saya berencana untuk memberikan dua nomor staf yang akan mendampingi saya, agar ketika saya tidak dapat dihubungi, warga tetap memiliki staf yang bisa dihubungi secara langsung,” tutup Abu Bakar. (Fur)
