Beranda Daerah Jelang Pelantikan, Khofifah dan Emil Ikuti Gladi

Jelang Pelantikan, Khofifah dan Emil Ikuti Gladi

Img 20250219 Wa0000

JAKARTA – Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, mengikuti Gladi Kotor untuk Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Monumen Nasional Jakarta, pada Selasa (18/2).

Bersama dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih lainnya yang akan dilantik pada 20 Februari mendatang, Khofifah dan Emil menerima pelatihan mengenai baris berbaris. Materi yang diajarkan meliputi penghormatan, sikap sempurna, berjalan di tempat, dan posisi istirahat.

Khofifah secara khusus memaknai latihan baris berbaris ini sebagai momen untuk menyatukan pemikiran dan program dari seluruh kepala daerah terpilih. Ia berharap semua program pembangunan ke depan dapat berjalan dalam satu barisan demi kemajuan NKRI. Meskipun ada kearifan lokal dan prioritas pembangunan yang berbeda di setiap daerah, semuanya harus diarahkan untuk kemajuan Indonesia.

“Jangan hanya memaknai barisan dalam konteks fisik, tetapi juga sebagai penyatuan pemikiran dan program kita. Jadi, NKRI harus berada dalam satu barisan,” ujar Khofifah.

Ia menekankan pentingnya hal ini karena untuk membangun dan menjaga Indonesia, diperlukan pemikiran dan program yang sejalan. Setiap daerah mungkin memiliki prioritas yang berbeda, namun semua harus berada dalam koridor yang sama untuk kemajuan NKRI.

“Karena kita harus berada dalam satu barisan untuk menjaga NKRI,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menilai gladi ini penting mengingat banyaknya kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan dilantik.

“Dengan jumlah yang besar, tentu ada mekanisme agar semuanya lebih teratur, termasuk penentuan posisi masing-masing,” imbuhnya.

Khofifah merasa tidak mengalami kesulitan berarti saat mengikuti gladi ini, terutama karena ia memiliki latar belakang pelatihan baris berbaris di pramuka. Hal ini membuat semua kepala daerah terpilih dapat mengingat kembali pengalaman mereka saat mengikuti pramuka.

“Biasanya, bagi kami yang memiliki dasar pramuka, masih ada ingatan tentang pelatihan baris berbaris,” ungkapnya.

Selain bermanfaat untuk menyatukan semangat dan pemikiran, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi kepala daerah terpilih. Dengan demikian, upaya untuk membangun sinergi di antara mereka menjadi lebih terbuka dan optimal.

“Ini penting untuk membangun kebersamaan dalam program-program ke depan, serta sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota, serta antar provinsi,” jelasnya.

Di sisi lain, terkait rencana retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Khofifah menyambut baik inisiatif tersebut. Ia percaya bahwa melalui retreat, seluruh kepala daerah dapat membangun kebersamaan dalam program dan visi misi yang diusung masing-masing agar sejalan dengan program nasional.

“Jika retreat berjalan dengan baik, kita dapat saling membangun sinergi dalam visi dan misi kita. Indonesia yang besar, dengan berbagai provinsi, kabupaten, dan kota, dapat menciptakan kebersamaan dalam program-program nasional agar hasilnya lebih terarah, progresif, dan sistematis,” tegasnya.

Sebagai informasi, setelah pelantikan, sejumlah kepala daerah terpilih diwajibkan untuk mengikuti pembekalan atau retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang selama satu minggu, yaitu dari tanggal 21 hingga 28 Februari 2025. (yit)

Artikel sebelumyaInilah Deretan Nama Kepala Daerah Jawa Timur Yang Bakal Dilantik 20 Februari 2025
Artikel berikutnyaPartai Buruh Gelar Rakernas, Ini Komitmennya