Beranda Nasional Mengungkap Jejak Sejarah Margono Djojohadikoesoemo: Tim Riset Didampingi Akademisi dan Pakar Berkompeten

Mengungkap Jejak Sejarah Margono Djojohadikoesoemo: Tim Riset Didampingi Akademisi dan Pakar Berkompeten

Img 20250201 Wa0017

JAKARTA – Dalam upaya menggali lebih dalam perjalanan hidup Margono Djojohadikoesoemo, kakek dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, tim riset sejarah yang dibentuk mendapat pendampingan dari jajaran profesor dan akademisi terkemuka di Indonesia. Proyek riset ini bertujuan mengungkap warisan sejarah Margono sebagai salah satu tokoh penting dalam pembangunan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.

Tim riset ini dipimpin oleh Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Rektor Universitas Diponegoro, dengan dukungan penuh dari para akademisi berpengalaman. Prof. Suharnomo dikenal sebagai ahli di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan memiliki rekam jejak akademik yang kuat. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis serta aktif dalam organisasi Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

Turut serta dalam tim ini Prof. Dr. Rizal E. Halim, seorang akademisi berpengalaman di bidang pemasaran dan kebijakan publik yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI. Beliau juga dikenal sebagai penulis dan peneliti di bidang etika pemasaran dan kebijakan publik.

Sementara itu, Prof. Dr. Phil. Al Makin, Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020-2024, berperan dalam mengupas aspek sosial dan budaya kehidupan Margono. Keahliannya dalam sosiologi agama dan sejarah Islam menjadi aset penting bagi penelitian ini.

Tim ini juga diperkuat oleh Prof. Dr. Taufiqurokhman, A.Ks., S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moetopo, yang memiliki pengalaman luas di bidang pemerintahan dan kebijakan publik. Ia telah terlibat dalam berbagai proyek strategis, termasuk resolusi konflik di Maluku dan Aceh.

Tak hanya akademisi, penelitian ini juga didukung oleh tokoh-tokoh penting seperti Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus, seorang aktivis hak asasi manusia yang fokus pada perlindungan korban perdagangan manusia, serta Dr. Ir. Ahmad Mukhlis Yusuf, mantan CEO ANTARA yang kini aktif sebagai Executive Coach.

Dukungan lebih lanjut diberikan oleh Dr. Yanuardi Syukur, seorang jurnalis dan akademisi dengan spesialisasi dalam kajian Islam dan kepenulisan, serta Gus Dr. H. M. Shidqon Prabowo, MH, pakar hukum yang aktif di Satkorwil Banser GP Ansor Jawa Tengah.

Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat, Firdaus, menegaskan bahwa pemilihan para profesor ternama dalam tim riset ini mencerminkan komitmen SMSI dalam memastikan biografi Margono Djojohadikoesoemo ditulis dengan standar akademis yang tinggi.

“Pemilihan para profesor ternama sebagai anggota tim riset biografi Margono Djojohadikoesoemo mencerminkan komitmen dan keseriusan SMSI Pusat dalam memastikan bahwa proses penulisan dan penyelidikan ini dilakukan dengan profesionalisme dan ketelitian tinggi. Kami percaya bahwa tim yang dipimpin oleh akademisi berkompeten ini akan menyajikan biografi yang bukan hanya mendalam, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih luas tentang warisan sejarah Margono, yang akan menjadi referensi berharga bagi generasi mendatang,” ujar Firdaus.

Tim riset ini juga mendapatkan supervisi dari sejumlah akademisi dan praktisi hukum berpengalaman yang tergabung dalam Tim Supervisor Analisis Riset Sejarah Biografi Margono Djojohadikoesoemo. Prof. Dr. Harris Arthur Hedar, S.H., M.H., CREL, yang lahir di Makassar pada 24 Juni 1962, adalah salah satu supervisor utama. Ia menyelesaikan studi Sarjana dan Magister di bidang Hukum di Universitas Narotama Surabaya dan meraih gelar Doktor dari Universitas Jayabaya Jakarta. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk sejak 2020 dan juga merupakan Head of Corporate Lawyer Lion Air Group sejak 2006. Ia juga merupakan pendiri Kantor Advokat DR. Harris Arthur Hedar S.H, M.H & Rekan sejak 2013. Sebelumnya, ia pernah menjadi Staf Ahli Bidang Hukum Dewan Pertimbangan Presiden RI (2015–2019) dan aktif dalam berbagai kegiatan hukum nasional.

Selain Prof. Harris Arthur Hedar, ada pula Prof. Dr. Andriansyah, M.Si., yang lahir di Jakarta pada 1 Oktober 1971. Ia merupakan guru besar di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan memiliki pengalaman akademik serta administratif yang luas. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sejak 2006, Tim Pengkaji HAKI Kementerian Polhukam RI (2007), Koordinator Wilayah Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI (2009–2013), serta Wakil Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (2012–2020). Hingga saat ini, ia masih aktif sebagai praktisi dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di Kementerian Sosial RI.

Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto, M.Si., juga menjadi bagian penting dalam tim supervisor ini. Ia merupakan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020–2024 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2020. Sebelum menjadi akademisi, ia adalah wartawan Suara Merdeka Semarang selama 17 tahun sebelum bergabung sebagai dosen tetap di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sejak 2003. Pada 1 Juni 2023, ia resmi ditetapkan sebagai Profesor dalam bidang Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.

Sebagai Koordinator Tim Riset, KRT. Samsul A. Wijoyosukmo, yang merupakan Pengurus Pusat SMSI bidang Litbang, bertanggung jawab dalam mengoordinasikan penelitian ini agar berjalan sesuai dengan metodologi akademik yang ketat. Ia memastikan bahwa setiap data yang diperoleh dalam riset ini terverifikasi dan memiliki nilai historis yang kuat.

Dengan susunan tim riset dan supervisor yang solid, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai aspek kehidupan Margono Djojohadikoesoemo secara komprehensif. Hasil dari penelitian ini akan menjadi referensi penting dalam kajian sejarah dan ekonomi Indonesia, serta memperkaya wawasan tentang peran Margono dalam membangun fondasi bangsa. (Sul)

Artikel sebelumyaHUT KSPI ke- 22 Dihadiri Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan
Artikel berikutnyaBahas Perizinan, DRPD Bojonegoro Raker Gabungan Komisi A dan C