Beranda Daerah Destinasi Wisata Berwawasan Edukasi di Bojonegoro Diresmikan

Destinasi Wisata Berwawasan Edukasi di Bojonegoro Diresmikan

Img 20250203 Wa0052

BOJONEGORO – Dalam rangka melaksanakan arah kebijakan pengembangan destinasi wisata berwawasan edukasi Kawasan Taman Bumi/Geopark Dunia yang berkelanjutan, diarahkan antara lain melalui penataan dan diversifikasi daya tarik wisata serta pengembangan inovasi.

Untuk mewujudkan arah kebijakan dan strategi tersebut, pusat informasi dan edukasi Taman Bumi/Geopark Bojonegoro menjadi bagian penting untuk mendapatkan pengakuan penetapan sebagai Kawasan Taman Bumi/Geopark dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Seperti diketahui, tahun 2018 yang lalu Kawasan Taman Bumi Petroleum dan Gas Bojonegoro telah mendapatkan pengakuan dan penetapan sebagai Kawasan Taman Nasional oleh Kementrian ESDM, dimana kedepannya akan dilakukan pengusulan kepada UNESCO sebagai Kawasan Taman Bumi/Geopark Dunia.

Kajian pengembangan Geosite Kawasan Taman Bumi Petroleum dan Gas Bojonegoro telah dilakukan mulai dari persiapan perencanaan, survey pengumpulan data dan informasi, penyusunan strategi pengembangan kawasan, zonasi, analisis pengembangan usaha, wisata, dan sosial budaya, analisi infrastruktur dan pengembangan wilayah, analisis lingkungan, mitigasi bencana dan resiko degradasi, serta analisis stakeholder (fungsi dan peran) oleh tim dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Penjabat Bupati Bojonegoro secara resmi meresmikan Gedung Pusat Informasi Geologi Geopark Bojonegoro yang berada di Jl. Panglima Soedirman No.24 Kepatihan Kec. bojonegoro (eks gedung Dinas Sosial), Senin 03 Februari 2025.

“Hari ini saya bersama jajaran Forkopimda dan komponen pimpinan di Pemkab Bojonegoro meresmikan Gedung Pusat Informasi Geologi Geopark Di Bojonegoro. Ini adalah bagian dari usaha kita untuk terus meningkatkan kelas dari Geopark yang kita miliki,” terang Adriyanto.

Ia berharap bisa mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark dan tujuannya tidak hanya sampai pengakuan, akan tetapi akan menjadikan bahwa kekayaan alam yang dimiliki oleh Bojonegoro ini semua potensinya bisa menjadi sesuatu yang membanggakan masyarakat Bojonegoro.

“Dan bisa menjadi sumber untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro,” jelasnya.

Sementara, General Manager Geopark Bojonegoro Kusnandaka Tjatur menjelaskan, ada berbagai informasi edukasi yang akan mengisi Gedung Pusat Informasi Geologi (PIG), seperti pameran Geologi berupa koleksi batuan, mineral, dan fosil dari situs geologi dan sejarah Geopark Bojonegoro. Juga berisi peta geologi dan informasi tentang struktur geologi wilayah Bojonegoro.

Selain itu juga akan ada informasi mengenai situs Geosite, Biosite, dan Culturesite Geopark Bojonegoro, dokumentasi dan penjelasan tentang destinasi menarik di Bojonegoro, seperti Kayangan Api, Wonocolo, Kedung Lantung, Atas Angin, Gunung Pegat, Situs Penemuan Gigi Hiu, Kedung Maor, Watu Gandul, Biosite Agrowisata Blimbing, Cultursite Masyarakat Samin, dan lainnya.

“Akan ditampilkan pula sejarah geologi Bojonegoro dan proses pembentukan alamnya. Di dalamnya juga akan ada Zona Edukasi Interaktif Teknologi seperti AR/VR untuk menjelaskan fenomena geologi, model atau simulasi tentang proses geologi, seperti pembentukan gunung, sungai, dan rekahan bumi,” ungkapnya.

Selanjutnya, juga akan dilengkapi ruang edukasi dan ruang seminar untuk diskusi tentang geologi dan konservasi alam. Selain itu juga ada pusat penelitian yang berisikan data dan laporan penelitian geologi di wilayah Bojonegoro, serta arsip koleksi literatur geologi untuk peneliti, pelajar, dan akademisi.

Kusnandaka memaparkan, ada pula galeri wisata dan budaya lokal yang mengulas tentang hubungan antara geologi dan budaya masyarakat setempat. “Juga ada mini home studio yang akan memutar film dokumenter terkait geologi Geopark Bojonegoro dan sejarah geosite, biosite dan culturesite yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya.

Seperti di ketahui, Kawasan Petroleum Geopark Bojonegoro sendiri terbagi menjadi empat kawasan, yaitu Petroleum Geoheritage Bojonegoro, Palaentologi Bojonegoro, Kawasan Zona Kendengan Bojonegoro, dan Geo-Cultural Bojonegoro. (aj)

Artikel sebelumyaKapolda Jatim Serahkan Mobil Shuttle Semeru SPKT
Artikel berikutnyaNikmati Kesenian di Rest Area Kedungsari Bojonegoro Yang Baru Diresmikan