Beranda Daerah Pemkab Bojonegoro Gelar Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad

Pemkab Bojonegoro Gelar Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad

Img 20250201 Wa0009

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar pengajian dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW pada Jumat (31/1/2025) di Pendopo Malowopati dengan tema “Pembentukan jiwa yang suci dan peningkatan amal saleh sebagai ASN”.

Acara ini menghadirkan penceramah Dr Hj Siti Nur Asiyah (M.Ag.) dari Surabaya. Elza Deba Agustina, staf ahli bidang sumber daya manusia dan kemasyarakatan Setda Kabupaten Bojonegoro, mewakili Pj Bupati Bojonegoro, menyampaikan bahwa pengajian yang dimulai pada pukul 08.30 WIB ini diselenggarakan dalam rangka memperingati peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam, yaitu Islah Mikraj Nabi Muhammad SAW.

“Inti dari kegiatan ini, adalah bagaimana kita sebagai umat Islam dapat meningkatkan ibadah shalat lima waktu dengan baik dan benar,” ungkapnya.

Elzadeva juga berpesan kepada para ASN untuk lebih disiplin dengan waktu. Waktu itu sangat berharga dan tidak bisa diulang-ulang. “Oleh karena itu, shalat dan kegiatan lainnya tidak boleh ditunda,” ucapnya.

Ia juga menghimbau agar para ASN dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Sementara itu, Siti Nur Asiya, dalam tausiyahnya, menekankan pentingnya bershalawat. Hal ini karena dengan bershalawat, seseorang dapat memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

“Oleh karena itu, penting untuk membudayakan shalawat ini,” tuturnya.

Selain bershalawat, Siti Nur Asiyah juga berpesan untuk selalu berdoa. Doa tidak harus selalu dalam bahasa Arab, tetapi bisa dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

“Jangan berdoa dengan ragu-ragu, karena jika kamu ragu-ragu, malaikat akan ragu-ragu membawa do’anya,” katanya.

Ia juga bersyukur pagi ini bersama-sama memperingati momen bersejarah yang diperingati setiap tahun, yaitu Isra Mikraj. “Pada saat itu, Rasulullah melakukan perjalanan dari langit pertama ke langit ketujuh menuju Sidrotul Muntaha,” jelasnya

Ada pesan yang lebih penting dalam perjalanan tersebut. Jika ibadah lain disampaikan melalui malaikat Jibril, perintah shalat disampaikan langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad.

“Shalat adalah tiang agama, dan kita mengokohkannya dengan shalat, tetapi jika kita tidak shalat, sama saja kita meruntuhkannya,” pungkasnya. (aj)