BOJONEGORO – Komisi B DPRD Bojonegoro menyoroti kasus pencemaran lingkungan yang diduga disebabkan oleh pabrik pengolahan tembakau di wilayah Sukowati.
Dalam rapat yang digelar di Ruang Komisi B DPRD Bojonegoro, Rabu (15/1/2025), Ketua Komisi B, Lasuri, meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera turun tangan untuk menangani permasalahan ini.
Pencemaran lingkungan tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat sekitar, termasuk terganggunya proses belajar mengajar di SDN Sukowati 1. Akibatnya, pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar hari ini.
Lasuri menyampaikan keprihatinannya atas situasi ini dan menegaskan pentingnya langkah cepat dari pihak terkait.
“Saya kira Dinas Lingkungan Hidup harus segera ke sana. Kalau memang betul sangat mengganggu lingkungan, apalagi sampai berdampak pada sekolah, pemilik pengolah tembakau harus segera dipanggil,” ujar Lasuri ditengah rapat Komisi B hari ini.
Selain itu, Lasuri menyatakan bahwa Komisi B akan mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Karena ini demi kesehatan anak-anak, kita nanti akan memanggil dan menjadwalkan DLH serta pengusaha ke DPR,” lanjutnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi B juga berencana meninjau langsung lokasi pabrik untuk mengevaluasi proses pengolahannya.
“Kami akan agendakan ke sana untuk melihat pengolahannya seperti apa,” tegas Lasuri.
Pencemaran lingkungan ini menjadi perhatian serius mengingat dampaknya yang luas, terutama terhadap kesehatan anak-anak dan kenyamanan warga sekitar. DPRD Bojonegoro berharap kasus ini dapat segera diselesaikan melalui kolaborasi berbagai pihak terkait. (aj)
