BOJONEGORO – Dalam upaya memperkuat kurikulum pendidikan berbasis budaya dan karakter bangsa, SMPN 1 Bojonegoro memperkenalkan sebuah inovasi baru yang dinamakan “Sabdo” atau Sabtu Dolanan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Jawa kepada siswa, sambil menanamkan nilai-nilai karakter budi pekerti yang luhur. Kepala SMPN 1 Bojonegoro, Mochammad Munir, S.Pd., M.M., mengungkapkan bahwa program ini diadakan setiap hari Sabtu dan menjadi bagian dari strategi sekolah dalam membentuk kepribadian siswa yang tangguh dan berkarakter.
“Guna mendukung kurikulum dengan menanamkan budaya jati diri bangsa, kami juga akan membuat kegiatan ‘Sabdo’,” jelas Munir, Jum’at (11/10/2024).
Menurutnya, melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat lebih mengenal permainan tradisional sekaligus membangun kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan yang kuat.
“Setiap Sabtu nanti kita akan membudayakan dengan mengenalkan kembali permainan tradisional khas budaya Jawa untuk juga menanamkan budaya karakter melalui dolanan,” terangnya.
Permainan tradisional yang diperkenalkan dalam program Sabdo ini meliputi berbagai jenis permainan khas Jawa, seperti engklek, benthik, dakon, hingga gundu. Melalui permainan-permainan ini, siswa tidak hanya mendapatkan kesenangan, tetapi juga belajar tentang kerja sama, kepemimpinan, dan disiplin. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang selama ini diusung oleh SMPN 1 Bojonegoro.
“Kami berupaya terus membangun budaya karakter budi pekerti luhur seperti pembekalan kemampuan leadership serta kemampuan manajerial dan muatan budi pekerti disiplinan,” tambah Munir.
Ia meyakini bahwa permainan tradisional memiliki nilai-nilai yang sangat relevan untuk diajarkan kepada generasi muda saat ini, terutama dalam membentuk sikap yang tangguh, kerja sama tim, serta kedisiplinan.
Selain kegiatan Sabdo, SMPN 1 Bojonegoro juga terus melakukan berbagai inovasi lain dalam proses pendidikan. Menurut Munir, sekolah secara rutin mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan kepemimpinan dan manajemen. Hal ini dilakukan melalui serangkaian program yang dirancang secara holistik untuk mendukung pengembangan siswa tidak hanya dari segi akademis, tetapi juga moral dan spiritual.
“Selain kegiatan di dalam sekolah, kita juga ajak anak-anak ini untuk berkunjung ke instansi terkait. Seperti kemarin, kita sudah berkunjung ke kejaksaan dan juga ke salah satu media di Bojonegoro,” ungkap Munir.
Dengan mengajak siswa ke berbagai institusi penting, sekolah ingin memberikan pengalaman nyata kepada siswa mengenai bagaimana fungsi-fungsi kepemimpinan dan manajerial diterapkan di dunia kerja.
Kunjungan ke institusi seperti kejaksaan dan media lokal bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang peran-peran penting dalam masyarakat. Siswa diharapkan dapat mengambil nilai-nilai positif dari pengalaman tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Program Sabdo di SMPN 1 Bojonegoro merupakan bagian dari visi besar sekolah untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia. Selain memberikan pengetahuan akademis, sekolah juga berkomitmen untuk membentuk karakter siswa agar memiliki akhlak yang baik dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
“Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Program-program seperti Sabdo ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam mewujudkan hal tersebut,” jelas Munir.
Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, para guru, serta komitmen dari siswa, SMPN 1 Bojonegoro berharap kegiatan Sabdo dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif yang besar bagi pengembangan karakter siswa. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali permainan tradisional yang mulai terlupakan oleh generasi muda saat ini.
Munir juga menambahkan bahwa sekolah selalu berupaya untuk menyesuaikan program-program pendidikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman.
“Kami percaya bahwa dengan memadukan nilai-nilai tradisional dan keterampilan modern, siswa akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menghadapi masa depan,” pungkasnya.
SMPN 1 Bojonegoro juga terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka memperkaya pengalaman belajar siswa. Selain kunjungan ke instansi pemerintah dan media, sekolah juga berencana untuk bekerja sama dengan komunitas lokal yang memiliki peran penting dalam melestarikan budaya tradisional. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga dari pengalaman langsung di lapangan.
Inovasi seperti Sabdo di SMPN 1 Bojonegoro menjadi bukti bahwa pendidikan karakter tidak harus selalu diberikan melalui teori atau ceramah, tetapi bisa juga melalui aktivitas yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Melalui pendekatan yang kreatif dan penuh inovasi, sekolah berharap dapat terus mendidik generasi muda yang memiliki jati diri yang kuat dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan berbagai inovasi yang terus dilakukan, SMPN 1 Bojonegoro semakin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya bangsa. (aj)