BOJONEGORO – Proyek pekerjaan rekontruksi jalan rigit beton Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro di ruas jalan Bakalan – Semenpinggir Kecamatan Kapas, yang dilaksanakan oleh Rekanan CV. Berlian Indah beralamat di Jl. DR Suharso Gang SDN no 27, Kelurahan Mojokampung, Bojonegoro serta Konsultan pengawas CV. Bina CIPTA Konsultan, yang saat ini masih berlangsung tampaknya kurang pengawasan dari dinas terkait.
Proyek dengan nomor kontrak 602/13/SP-RJK/APBD/412.203.2024, serta pagu anggaran Rp4.445.000.000.00,- dan harga terkoreksi Rp3.556.000.000.00,- dalam waktu pelaksanaan 90 hari kalender.
Seperti di beritakan sebelumnya, dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut ditemukan adanya dugaan beskos yang tidak sesuai dengan RAB dan berkualitas rendah. Baru – baru ini juga didapati saat pengecoran ditemukan tumpukan daun kering yang masuk ke besi wermes, tanpa dibersihkan saat pengecoran.
Setiawan selaku pemilik atau direktur CV. Berlian Indah saat di konfirmasi melalui WhatsApp pribadinya mengatakan, jika daun – daun kering tersebut sudah dibersihkan. “Sudah di bersihkan mas bos,” balasnya.
Namun, fakta di lapangan tidak ada pembersihan sebel pengecoran, adanya tumpukan daun kering dari pohon sekitar lokasi yang masuk dalam besi warmes kemudian bercampur dengan cor, maka kualitas jalan tersebut patut dipertanyakan.
Terpisah, Sahudi Komisi D, anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro menanggapi pelaksanaan proyek tersebut, pihaknya akan berkordinasi dengan komisi D, untuk melakukan sidak.
“Saya belum kordinasi dengan komisi, biar nanti kita sidak ke lapangan, karena anggota komisi sudah terbentuk,” ucap Sahudi, Senin (7/10/2024).
Sementara itu, Radit dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro terkait masalah pembangunan rigid beton jalan Semenpinggir – Bakalan tersebut saat di konfirmasi media ini, akan segera mengecek ke lapangan.
“Nanti biar saya cek kelapangan pak,” jawabnya singkat.
Hal ini mencerminkan lemahnya kontrol dari dinas terkait, harusnya fungsi kontrol internal menjadi benteng pertama dalam mencegah kerugian negara. (aj)